Yogyakarta- Sistem registrasi baru yang dicanangkan UNY menyulitkan mahasiswa.
Menurut Herlin, mahasiswa PLB angkatan 2011 perlu ada sistem baru yang
lebih mudah diakses oleh mahasiswa. Hal ini juga diamini oleh Barkah
Ramadhan, mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2013 yang
menuturkan, “Mending semua sistem online saja, supaya lebih mudah.
Aktivasi manual seperti ini menurut saya tidak efektif dan buang-buang
waktu.”
Selain menyulitkan, sistem baru ini juga diakui malah menghambat
proses pengisian Kartu Rencana Studi (KRS). Putri, mahasiswa Pendidikan
Fisika angkatan 2012 mengatakan, “Biasanya bisa langsung KRS-an, ini
harus repot aktivasi manual KTM.” Ia bahkan mengaku datang ke Unit
Registrasi pukul 05.20 WIB agar bisa mendapatkan antrian di depan.
Meskipun sosialisasi aturan baru ini sudah dirasa cukup, rata-rata
mahasiswa belum tahu alasan dan kegunaan sistem registrasi baru ini.
Barkah yang mengaku tahu alur registrasi hanya dari teman-temannya
mengatakan tidak tahu kegunaan aktivasi KTM. Ia menambahkan karena
menjadi aturan yang ditetapkan maka ia mengikuti saja. Hal tersebut juga
dialami oleh Jannah, mahasiswa Ilmu Sejarah 2013, ia mengatakan “Kalau
sosialisasi aturan sudah cukup, tapi saya tidak tahu kenapa harus
aktivasi KTM dulu.”
Selain tujuan yang belum jelas disosialisasikan, alur registrasi
manual yang kurang sistematis dan tertata juga menyulitkan mahasiswa.
Setelah melakukan pembayaran SPP, mahasiswa harus melakukan registrasi
online di website UNY, melakukan aktivasi manual KTM, baru dapat
melakukan pengisian KRS online. Sistem tersebut berbeda dari tahun-tahun
sebelumnya, setelah pembayaran SPP, mahasiswa langsung mendapatkan pin
untuk melakukan pengisian KRS.
Hesti Pratiwi Ambarwatisumber: Ekspresi Online
0 komentar:
Posting Komentar