KOMPAS.com — Ingat Ben Watson? Dia adalah gelandang
serang Wigan Athletic yang masih setia bersama The Lattics walaupun
telah terdegradasi ke Championship musim lalu. Anda pasti tidak akan
pernah lupa momentum final Piala FA di Wembley bulan Mei tahun lalu
ketika gol tunggalnya menaklukkan Joe Hart untuk membawa anak asuhan
Roberto Martinez menjungkirbalikkan semua ramalan dan menaklukkan
Manchester City, yang membuat Wigan Athletic jadi juara Piala FA dan
menembus Liga Europa. Tiga bulan sebelumnya, masih pada musim 2012/13,
Swansea City dan Bradford City mengejutkan dengan menggelar final Piala
Liga atau Capital One Cup yang juga menyediakan satu jatah bagi klub
pemenang untuk menjadi wakil Inggris di Liga Europa musim berikutnya.
Dua contoh kemenangan
underdogitulah yang masih menempel ketat di Cup Tournament sepak bola Inggris memasuki musim 2013/14 ini.
Lihat saja
line-up perempat final Piala FA. Praktis hanya
Arsenal, Manchester City, dan Everton yang mempunyai nama besar.
Sementara yang lainnya, mulai dari penghuni League One, Sheffield
United, anggota Championship, juara bertahan Wigan Athletic dan Charlton
Athletic, serta dua jajaran papan bawah Premier league, Hull City dan
Sunderland, di mana undian memungkinkan dua
underdog memasuki partai semifinal di Wembley.
Dan, bicara soal Wembley, kembali kita bicara tentang satu klub
underdog
yang sampai minggu ke-27 Barclays Premier League terus tertatih-tatih
di zona degradasi. Klub itu adalah Sunderland, yang sejak dipegang
Gustavo Poyet sebenarnya mengalami kemajuan yang mengagumkan. Di liga
regular, penampilan mereka yang spartan belum bisa mengangkat prestasi
Lee Cattermole dan kawan-kawan, tetapi di Cup Tournament mereka luar
biasa.
Mengulang prestasi tahun 1985—ketika hanya lima pemain regular The
Black Cats sekarang yang telah lahir—saat lolos terakhir kali ke final
Piala Liga di Wembley sebelum kalah dari Norwich City. Menang melawan
Manchester City pada Minggu (2/3/2014) akan membawa trofi pertama sejak
1973 ketika Sunderland secara mengejutkan mengalahkan raja Inggris saat
itu, Leeds United, di final Piala FA.
Secara statistik, Black Cats tidak ada apa-apanya dibandingkan The Citizen. Bahkan Adam Johnson,
top scorer
mereka dengan sembilan gol di tiga kompetisi, jauh dibandingkan dengan
Sergio Aguero, Yaya Toure, Alvaro Negredo, dan Edin Dzeko yang di tiga
kompetisi yang sama sudah menggelontorkan masing masing 20, 14, 15, dan
14 gol. Jumlah
assist Johnson, mantan penghuni Etihad, yang
berjumlah tiga bahkan disamai atau dilebihi oleh sembilan penggawa
Manchester City secara bersamaan.
Namun, sisi positif yang harus dilihat oleh anak asuhan Gustavo Poyet
ini adalah, walaupun anak asuhan Manuel Pelegrini telah menggelontorkan
116 gol di lima kompetisi yang mereka ikuti, tanpa Sergio Aguero di
lini depan dalam lima laga terakhir mereka hanya mampu mencetak tiga
gol. Dengan pertahanan disiplin serta ketangguhan penjaga gawang seperti
yang ditunjukkan oleh Norwich City dan John Ruddy, barisan depan
supermaut ini bisa teredam.
Histori juga menunjukkan bahwa Sunderland sering merepotkan
Manchester City. Di Piala Liga, The Black Cats mencatat satu kali
kemenangan dan satu kali hasil imbang terhadap The Citizen. Dalam
delapan laga terakhir, empat kemenangan untuk Sunderland, dua imbang,
serta dua kemenangan untuk Manchester City. Termasuk bagaimana gol Adam
Johnson musim lalu di Premier League dan gol tunggal Phillip Bardsley
musim ini juga di Premier League yang meruntuhkan keperkasaan City.
Artinya, jatah para
underdog di Cup Tournament musim lalu
bisa terulang. Apalagi jika Vito Manone di bawah mistar calon wakil
Inggris ke Liga Europa musim depan ini—apa pun hasil final Capital One
Cup—mampu berbuat seperti yang dilakukan Jimmy Montgomery 41 tahun lalu
di Wembley ketika mementahkan serbuan para striker Leeds United untuk
membantu kemenangan Sunderland di final Piala FA.
Dan, bicara mengenai pemenang, dengan begitu banyaknya individu
pemenang dalam diri Vincent Kompany dan kawan-kawan, The Black Cats
memiliki Ki Sung Yueng, pinjaman dari Swansea City, yang 12 bulan lalu
merasakan nikmatnya menang di final Capital One Cup melawan Bradford
City.
MANCHESTER CITY 55 – 45 SUNDERLAND
oleh: Gita Suwondo
sumber: Kompas.com