TRIBUNNEW.COM.JOGJA - Berawal dari kegelisahannya
terhadap petani yang kesulitan mengeringkan padi ketika musim hujan,
tiga mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta
yang terdiri dari Ady Sutoro, Tri Budi Cahyo Wibowo, dan Megafiestana
Widiyastuti membuat mesin pengering padi. Mahasiswa jurusan Teknik Mesin
ini menamakan alatnya Paddy Dryer and Separator Machine.
Desain mesinnya ini selain dibuat untuk mengeringkan padi, juga untuk
memisahkan antara gabah dan beras. Jadi jika gabah dimasukkan dalam
mesin ini, gabah yang dimasukkan secara otomatis akan kering dan ketika
keluar langsung menjadi beras. Mesin ini mempunyai dua fungsi, yakni
pengering dan pemisah.
Ditemui ketika pameran di Fakultas Teknik UNY, ketua tim Ady Sutoro
mengatakan kepada Tribun Jogja bahwa inspirasi dalam membuat mesin ini
adalah ayahnya sendiri. Ady mengaku ayahnya sering kesulitan dalam
mengeringkan gabah ketika musim hujan.
“Kami membuat mesin ini karena terinspirasi dari ayah saya. Di daerah
saya kalau musim hujan petaninya susah. Kami ingin membuat alat yang
mempermudah tugas petani,” ungkap Ady yang mengaku berasal dari
Purbalingga.
Menurut Ady, Paddy Dryer and Separator Machine merupakan mesin
inovasi terbaru sebagai mesin alternatif untuk mengeringkan dan
memisahkan padi dengan cepat, mudah, dapat digunakan di segala cuaca.
Ady mengatakan mesin ini sebagai mesin alternatif karena ia tidak menyangkal, mesin semacam ini sudah ada di masyarakat.
“Di desa alat semacam ini sudah ada, hanya saja alat tersebut
biasanya berukuran besar. Tidak ringkas dan tidak bisa dipindah. Sedang
alat kami ini ringan dan bisa dibawa kemana-mana,” katanya.
sumber: Tribunnews.com
0 komentar:
Posting Komentar