Ayo Dukung Serginho Van Dijk dkk di Vietnam

Inilah jadwal Timnas Indonesia saat berlaga di AFF Suzuki Cup 22 November-22 Desember 2015 di Vietnam dan Singapura.

Presiden Curhat di Twitter Tentang Megawati

Ia mengklaim selama 10 tahun ini ia sudah berupaya untuk menjalin komunikasi lagi dengan Mega namun Allah belum mengizinkan.

Pemerintah: Pilkada Tak Langsung Sesuai UUD 1945

Pernyataan pemerintah disampaikan oleh Pelaksana Tugas Dirjen Perundang-undangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Mualimin Abdi. Mualimin memberikan keterangan saat UU Pemda dan UU Penyelenggara Pemilu diuji materi oleh Forum Kajian Hukum dan Konstitusi yang menginginkan pilkada dilaksankan melalui DPRD.

Profil Universitas Negeri Yogyakarta

Univeristas Negeri Yogyakarta (UNY) adalah Universitas "pecahan" dari Universitas Gadjah Mada.

Anis Matta: Kita Menangkan Empat Pertarungan

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta, kembali menegaskan bahwa partai Koalisi Merah Putih masih solid. Kemenangan pertarungan keempat di parlemen yang salah satunya adalah mengenai RUU Pilkada yang telah diputuskan untuk dipilih melalui DPRD.

Selasa, 09 Desember 2014

Mahasiswi UNY Ditemukan Gantung Diri Di Kos

Ilustrasi gantung diri.

SLEMAN (KRjogja.com) - Aksi nekat dilakukan seorang mahasiswi, Khomsatun (23) asal Blabak, Magelang, Senin (08/12/2014). Mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu tewas menggantung di kamar kosnya, Gang Kuera, Mrican, Caturtunggal, Depok. Belum diketahui motifnya. Namun dari keterangan temannya, sebelum mengaku sedang mempunyai persoalan hidup.

Setelah dievakuasi, jenazahnya hingga semalam masih berada di RSUP Sardjito untuk keperluan visum. Kapolsek Depok Barat Kompol Luthfi menjelaskan, peristiwa tersebut pertamakali diketahui kakak yang bersangkutan. Saksi curiga karena adiknya itu susah dihubungi. Ia kemudian mendatangi tempat kosnya. Setelah membuka kamar kos, saksi terkejut lantaran adiknya ditemukan dalam posisi tergantung menggunakan kain yang dikaitkan di boven jendela. Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke Polsek Depok Barat.

Kapolsek menambahkan, saat polisi tiba di TKP, posisi jenazah masih menggantung. "Proses evakuasi menunggu kedatangan tim medis. Dari keterangan petugas medis, dipastikan mahasiswi ini meninggal karena gantung diri. Motif bunuh diri belum diketahui karena selama ini ia dikenal sebagai orang yang tertutup," jelas Kapolsek semalam.

Kepala dukuh setempat, Sumardi kepada wartawan mengatakan, ia mengetahui peristiwa tersebut setelah dikabari salah seorang warganya. Pihaknya kemudian menghubungi kepolisian. "Anaknya dikenal tertutup," ucapnya

Senin, 17 November 2014

Jadwal Lengkap Indonesia di Piala AFF 2014

http://cdn1-e.production.liputan6.static6.com/medias/644979/big/timnas-indonesia-140225c.jpg


Liputan6.com, Hanoi: Setelah melakukan undian grup Piala AFF 2014 di Hanoi, AFF juga merilis jadwal resmi kompetisi paling bergengsi di Asia Tenggara itu.
Dari 11 negara Asia Tenggara, hanya delapan tim yang akan tampil di babak final Piala AFF yang berlangsung di dua negara, yakni Vietnam dan Singapura.

Ada lima negara yang tampil di babak kualifikasi, yakni Timor Leste, Brunei Darussalam, Laos, Kamboja dan Myanmar. Lima negara itu akan memperebutkan dua tempat di putaran final Piala AFF 2014. Babak kualifikasi akan berlangsung di Vientiane, Laos, 12 hingga 20 Oktober mendatang.

Skuat Garuda tergabung di Grup A bersama Vietnam, Filipina dan runner-up babak kualifikasi. Pada laga pertama, Indonesia akan menghadapi Vietnam pada tanggal 22 November 2014.

Tim besutan Alfred Riedl akan menantang Filipina di partai kedua, 25 November mendatang. Tiga hari kemudian, Indonesia menantang runner-up babak kualifikasi.

Berikut jadwal lengkap Piala AFF 2014:
Babak kualifikasi:
12 Oktober  Timor Leste vs Brunei
12 Oktober  Laos vs Kamboja
14 Oktober  Brunei vs Laos
14 Oktober  Myanmar vs Timor Leste
16 Oktober  Timor Leste vs Kamboja
16 Oktober  Brunei vs Myanmar
18 Oktober  Kamboja vs Myanmar
18 Oktober  Laos vs Timor Leste
20 Oktober  Myanmar vs Laos
20 Oktober  Kamboja vs Brunei

Grup A
22 November  Filipina vs Runner-up babak kualifikasi
22 November  Vietnam vs Indonesia
25 November  Filipina vs Indonesia
25 November  Runner-up babak kualifikasi vs Vietnam
28 November  Indonesia vs Runner-up babak kualifikasi
28 November  Vietnam vs Filipina

Grup B
23 November  Malaysia vs Pemenang babak kualifikasi
23 November  Singapura vs Thailand
26 November  Malaysia vs Thailand
26 November  Pemenang babak kualifikasi vs Singapura
29 November  Thailand vs Pemenang babak kualifikasi
29 November  Singapura vs Malaysia

sumber: Liputan6.com

Misteri Mahasiswi Nyabu Bareng WR III UNHAS

Misteri Mahasiswi Nyabu Bareng Wakil Rektor Unhas 
TEMPO.CO, Makassar - Teka-teki status dua mahasiswi yang tertangkap sedang pesta sabu-sabu bareng wakil rektor mulai terkuak. Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Dwia Aries Tina Pulubuhu mengatakan kedua mahasiswi yang ditangkap itu tidak berkuliah di Unhas. "Keduanya sama sekali tidak tercatat ataupun terdaftar sebagai mahasiswa Unhas seperti yang ada dalam pemberitaan," kata Dwia, Sabtu, 15 November 2014.

Menurut Dwia, kesimpulan tersebut muncul setelah pihaknya menggelar pemeriksaan pada catatan Biro Administrasi Akademik serta Biro Kemahasiswaan. Adapun Musakkir, kata Dwia, sudah dinonaktifkan sebagai Wakil Rektor III. Dwia mengangkat Wakil Rektor I Junaedi Muhidong sebagai Pelaksana Tugas Wakil Rektor III.

Dwia menegaskan dirinya masih menunggu perkembangan penyelidikan kasus ini. Hasilnya akan dijadikan dasar dalam mengambil tindakan di lingkungan Universitas Hasanuddin. Apabila hasil proses hukum membuktikan bahwa Musakkir dan dosen Unhas lainnya, Ismail Alrif, bersalah terlibat dalam pesat sabu, pihaknya akan mengambil tindakan tegas terhadap kedua dosen itu.
Satuan Narkoba Kepolisian Resor Kota Besar Makassar menangkap Musakkir saat menggelar pesta sabu bersama rekannya sesama dosen, Ismail Alrip, dan seorang mahasiswi di Hotel Grand Malibu, Jumat dinihari, 14 November 20140. Di kamar 312, polisi mendapati Musakkir dan Ismail sedang nyabu bersama mahasiswi bernama Nilam, warga Jalan Mawar, Kabupaten Gowa. Dari penangkapan itu, polisi menyita dua paket sabu lengkap dengan alat isapnya.

Wakil Kepala Satuan Narkoba Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Muhammad Fajri Mustafa mengatakan hasil pemeriksaan terhadap bukti yang ada dalam kasus pesta sabu itu sudah ada indikasi mengarah pada penetapan tersangka. Apalagi pelaku tertangkap tangan dengan alat bukti awal yang kuat.

"Tapi kami akan tetap menunggu keterangan resmi dari laboratorium forensik agar hasilnya lebih akurat," ujar fajri kepada Tempo, Sabtu, 15 November 2014. Alasannya, kata dia, ada beberapa hal yang harus dipenuhi untuk menetapkan seseorang sebagai tersangka, termasuk hasil tes urine dari para pelaku.

sumber: Tempo.co

Senin, 27 Oktober 2014

Sepakbola Dagelan PSS vs PSIS, 5 Gol Bunuh Diri Semua!



Yogyakarta — PSS Sleman menang 3-2 atas PSIS pada laga pamungkas Grup N babak delapan besar Divisi Utama, di lapangan militer milik Akademi Angkatan Udara (AAU) Adisutjipto Yogyakarta, Berbah, Sleman, Minggu (26/10/2014).

Semua gol pada pertandingan tersebut akibat gol bunuh diri. Gol PSS diciptakan Fadli Manan (90) dan Koemadi (90, 90+3). Sementara gol PSIS dikemas Hermawan (86) dan Agus Setiawan (88).

"Pemain kami emosi karena PSS mencetak gol bunuh diri lebih dulu," kata Manajer PSIS, Wahyu Winarto, seperti dikutip dari Bolanews.com.

Pelatih Herry Kiswanto enggan berkomentar lebih jauh. Ia hanya menegaskan, dirinya sebagai mantan pesepak bola kecewa dengan adanya kejadian itu.

Kemungkinan besar kedua tim tak mau menang untuk menghindari Borneo FC pada babak semifinal dengan alasan faktor nonteknis yang kental di sana. Borneo FC finis di posisi kedua dengan raihan 10 poin, di bawah Martapura FC.

sumber: Kompas.com

Senin, 06 Oktober 2014

Jadwal Timnas U-19 di AFC Cup Myanmar

 


Yogyakarta,- Pengundian Piala Asia U-19 2014 sudah dilaksanakan dan menempatkan Timnas Indonesia U-19 (Garuda Jaya) di Grup B bersama Uzbekistan, Australia, dan Uni Emirat Arab (UEA).


Pertandingan tersebut dijadwalkan pada 9 Oktober, yang merupakan hari pertama turnamen yang digelar di dua kota di Myanmar, 9-23 Oktober 2014.


Di babak knockout, tim yang lolos dari Grup B akan bertemu perwakilan Grup A: juara grup melawan runner-up, dan sebaliknya. Grup A dihuni Myanmar, Iran, Thailand, dan Yaman. Berikut Ini Jadwal Grup B Piala Asia U-19 2014.

Jadwal Grup B Piala Asia U-19 2014
Jum'at, 10 Oktober 2014
Uzbekistan vs Indonesia
Australia vs Uni Emirat Arab (UEA)


Minggu, 12 Oktober 2014
Uni Emirat Arab (UEA) vs Uzbekistan
Indonesia vs Australia


Selasa, 14 Oktober 2014
Uzbekistan vs Australia
Uni Emirat Arab (UEA) vs Indonesia
 

SBY 'Curhat' Tentang Megawati di Twitter

Twitter SBY

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali mencuit dalam akun Twitter pribadinya, @SBYudhoyono. Dalam belasan cuit tersebut, SBY menjelaskan terkait rencana pertemuannya dengan mantan Presiden yang juga mantan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Sukarnoputri.
SBY mengawali cuitannya ini dengan mengucapkan selamat hari raya Idul Adha kepada seluruh umat muslim di Indonesia. Kemudian ia ingin menjelaskan kenapa ia dan Mega tidak dapat bertemu dalam upaya menyelesaikan masalah bangsa.
"Belakangan ada pernyataan seolah-olah saya menutup diri terhadap komunikasi & silaturahim dgn Ibu Mega," kata SBY dalam akun Twitter pribadinya, Ahad (5/10). Di setiap cuitan, ada tanda *SBY* yang menandakan cuitan ini merupakan omongan SBY langsung.
Ia mengklaim selama 10 tahun ini ia sudah berupaya untuk menjalin komunikasi lagi dengan Mega namun Allah belum mengizinkan. Suami Mega, almarhum Taufik Kiemas pun juga sudah berupaya ingin ia dan Mega kembali berkomunikasi.
Berkaitan dengan Pilpres 2014, lanjutnya, ia juga mengaku sudah menyatakan kesiapannya untuk bertemu dengan Mega. "Sayang, respons yang saya terima kurang positif. Pertemuan urung terlaksana. Publik & media, saya kira juga tahu," jelasnya.

sumber: Republika.co.id

Tutorial Membuat Media Pembelajaran di Power Point

Ingin membuat media pembelajaran interaktif lewat Power Point tapi ga tau caranya?
Hari ini saya akan share video Tutorial Membuat Media Pembelajaran Interaktif di Power Point...Monggo disedot gan!!

Senin, 29 September 2014

Anis Matta: Kita Menangkan Empat Pertarungan di Parlemen

 http://statis.dakwatuna.com/wp-content/uploads/2013/02/muhammad-anis-matta.jpg
VIVAnews - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta, kembali menegaskan bahwa partai Koalisi Merah Putih masih solid. Kemenangan pertarungan keempat di parlemen yang salah satunya adalah mengenai RUU Pilkada yang telah diputuskan untuk dipilih melalui DPRD.

"Alhamdullilah kita memenangkan empat pertarungan di parlemen. Alhamdullilah koalisi ini tetap solid, semoga sampai 5 tahun ke depan," kata Anis dalam pembekalan anggota DPR terpilih dari Koalisi Merah Putih di Hotel Sultan, Jumat 26 September 2014.

Anis Matta menambahkan, perjuangan kedepan yang akan dihadapi Koalisi Merah putih adalah merekontruksi kembali bangunan perundang-undangan negara ini. Apa yang dilakukan ini adalah keberhasilan paling besar Koalisi Merah Putih.

"Dari pemilihan umum yang paling mahal dari sejah demokrasi kita. Siapun yang terpilih adalah orang yang lolos dalam seleksi alam. Ini pemilu paling brutal, sadis dan mahal, kita perlu mengapresiasi teman-teman yang lolos," katanya lagi.

Ditambahkan Anis Matta, telah terjadi pembelahan ideologi politik, terutama saat pilpres lalu. Pembelahan antara Koalisi Merah Putih yang konservatif dan koalisi lain yang liberalis.

"Saat kampanye terlihat pembelahan itu. Ada pembelahan juga di lapisan sosial politik kita. Semua terlibat, dan kemarin kita menyaksikan kembali dua kubu ini. Saya merasa penting menggaris bawahinya," kata dia. (ren)


sumber: Vivanews.com

Sabtu, 27 September 2014

Pemerintah: Pilkada Langsung sesuai UUD 1945

Demo menolak RUU Pilkada/ANT/ASEP FATHULRAHMAN. 
Metrotvnews.com, Jakarta: Pemerintah menegaskan pelaksanaan pilkada langsung oleh rakyat sesuai Undang-Undang Dasar 1945. Pilkada secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil diharapkan dapat menjaring pemimpin daerah yang memiliki integritas dan kapabilitas moral memadai.

Hal ini dikatakan oleh wakil dari pemerintah saat memberikan keterangan dalam sidang uji materi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum di Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (25/9/2014).

Pernyataan pemerintah disampaikan oleh Pelaksana Tugas Dirjen Perundang-undangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Mualimin Abdi. Mualimin memberikan keterangan saat UU Pemda dan UU Penyelenggara Pemilu diuji materi oleh Forum Kajian Hukum dan Konstitusi yang menginginkan pilkada dilaksankan melalui DPRD.

Menurut pemerintah, pengertian dipilih secara demokratis bisa juga diartikan tidak harus dipilih secara langsung. Namun, jelas Mualimin, UUD 1945 memaknai dipilih langsung oleh rakyat.

“Pengertian frasa dipilih secara demokratis dalam Pasal 18 UUD 1945 tidak pula diartikan langsung oleh rakyat. Pemilihan secara demokratis dapat dipilih dengan dua cara, yakni melalui DPRD dan secara langsung. Namun UUD memaknai secara langsung,” jelas Mualimin.

Mualimin merujuk pada putusan MK Nomor 72-73/PUU-II/2004 yang pernah memberikan pertimbangan terhadap pemilihan demokratis. MK memaknai pemilihan demokratis, menurut Pasal 18 UUD 1945, sebagai pemilihan kepala daerah secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil yang diselenggarakan oleh lembaga independen.

Menurut Mualimin, putusan MK itu mengatakan pilkada langsung termasuk katagori pemilu yang secara formal terkait ketentuan Pasal 22e UUD 1945. Menurut ketentuan pasal tersebut, pilkada langsung tidak termasuk ke dalam pemilihan umum. Namun, pilkada langsung adalah pemilihan umum yang secara materil mengimplementasikan Pasal 18 UUD 1945.

“Proses pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil diharapkan dapat menjaring pemimpin daerah yang memiliki integritas dan kapabilitas moral yang memadai. Pilkada langsung merupakan proses politik bangsa menuju kehidupan politik yang lebih demokratis, transparan dan bertanggungjawab,” beber Mualimin

Sejarah Kependudukan Dunia dan Indonesia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqAbOp6T6_lhqa-qMLeTXUIKhSRdlvqfVCnivM_d_6twTBEHbdJPkaH3hGK0HS_EOze-xhoN4lLafnuEqroEKL45S_1RgCmoyQ4IlfGrLgCRJ9vJmHhMId0S2SIm9INw-5ehIHdzgVt4k/s1600/pemukiman-padat-penduduk.jpg
BAB 1
Pendahuluan
I.                  Latar Belakang
Masalah kependudukan sudah menjadi masalah global. Pertambahan penduduk yang tidak terkendali dapat mengakibatkan kebutuhan hidup meningkat, sedangkan kualitas lingkungan semakin menurun. Hal tersebut mengakibatkan tidak seimbangnya antara persediaan sumber-sumber daya yang ada dengan kebutuhan sehingga kesejahteraan hidup kurang terwujud. Tanpa ada pengendalian laju pertumbuhan penduduk, suatu saat manusia akan mengalami kekurangan bahan makanan. Saat itu seluruh sumber daya yang ada tidak mampu menghidupi penduduknya secara layak atau kesejahteraan tidak terwujud. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, pertumbuhan penduduk harus dikendalikan dan perlunya usaha konservasi terhadap sumber-sumber daya alam.
Masalah kependudukan yang terjadi di dunia berimbas pula pada Negara bagian seperti Indonesia, bahkan di Indonesia lebih kompleks karena Indonesia termasuk negara kepulauan yang mempunyai lebih dari 13.666 pulau dan berbagai suku bangsa dengan adat dan lingkungan yang berbeda-beda. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-5 sesudah RRC, India, USSR, dan USA, sangat merasakan dampaknya. Banyaknya jumlah penduduk berdampak positif dan negative. Dampak positifnya adalah semakin banyaknya sumber daya manusia yang dapat mengabdikan diri untuk memajukan Negara disegala bidang. Namun jika pertumbuhan penduduk tanpa diimbangi dengan peingkatan kualitas sumber daya manusianya juga akan berdampak negative bagi Negara tersebut. Dampak negative itu sepertimunculnya masalah-masalah  kependudukan akibat kurangnya sarana untuk mengimbangi jumlah penduduk dan penyebarannya yang tidak merata, masalah social, dan sebagainya yang semakin lama semakin kompleks. Jika hal ini tidak segera ditanggulangi maka akan terjadi ledakan penduduk. oleh sebab itu, pertumbuhan penduduk harus dikontrol setiap saat agar dapat dikendalikan lajunya.

II.               Rumusan Masalah
a.       Bagaimana perkembangan penduduk dunia ?
b.      Bagaimana perkembangan penduduk Pulau Jawa ?
c.       Bagaimana perkembangan penduduk Indonesia ?

d.    Tujuan

a.       Menjelaskan perkembangan penduduk dunia.
b.      Menjelaskan perkembangan penduduk pulau Jawa.
c.       Menjelaskan perkembangan penduduk Indonesia.
   
BAB II
Pembahasan
A.    Sejarah Perkembangan Penduduk: Dunia dan Indonesia
1.      Perkembangan penduduk Dunia
Perkembangan jumlah penduduk dunia sangat erat kaitannya dengan perkembangan peradaban manusia dalam berinteraksi dengan alam sekitar. Ada tiga tahap perkembangan peradaban manusia hingga kini yaitu:
-          Jaman ketika manusia mulai mempergunakan alat-alat untuk menanggulangi kehidupannya. Jaman ini berlangsung beberapa juta tahun lalu yang terbagi atas jaman peralatan batu tua, batu muda, dan perunggu.
-          Jaman ketika manusia mulai mengembangkan usaha pertanian menetap yang mengubah kehidupannya yang semula dengan berburu dan nomaden menjadi bertani dan menetap disekitar pertanian tersebut.
-          Jaman mulainya era industrialisasi sekitar abad ke-17 sesudah Masehi yang ditandai dengan tumbuhnya pusat-pusat industry dan berkembangnya kota-kota permukiman manusia (Tomlison, 1965)
Pertumbuhan penduduk terlihat meningkat kira-kira pada 6000-9000 tahun lalu ketika teknik bertani sudah mulai dikenal dan menyebar dibeberapa bagian dunia yang memungkinkan produksi pangan meningkat sehingga manusia semakin makmur. Selain itu berkembangnya ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi dalam mengolah sumber daya alam yang ada juga membuat kehidupan manusia semakin baik.
Revolusi petanian yang memungkinkan bertambahnya manusia melebihi jumlah 20 juta. Pada 6000 tahun yang lalu, yaitu kira-kira saat munculnya Kerajaan Mesir, penduduk manusia diperkirakan sudah mencapai 90 juta jiwa. Itu berarti sekitar 4000 tahun penduduk telah bertambah kira-kira 10-16 kali lipat. Di sekitar jaman kristus ditaksir penduduk sudah mencapai antara 200-300 juta jiwa dan pada tahun 1650 permulaan jaman modern jumlah itu menjadi sekitar setengah milyar jiwa. Pada permulaan jaman Revolusi Industri (1750) penduduk diperkirakan telah menjadi 728 juta jiwa.
Berkaitan dengan tahap perkembangan teknologi maupun peristiwa-peristiwa sosial ekonomi penting yang dialami penduduk dunia, maka sejak tahun 1650 Thomson dan lewis (1978) membagi periode perkembangan penduduk dunia ke dalam lima periode, yaitu:
1.      Periode 1650-1800
Ditandai dengan perkembangan teknik-teknik pertanian baru, pendirian pabrik-pabrik dalam tahap awal serta pengembangan sarana transportasi dan perhubungan, disertai dengan kestabilan politik yang relatif terjadi dibanyak negara di dunia. Penduduk dunia pada akhir periode ini diperkirakan sebanyak 900 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan penduduk 0,4 persen per tahun.
2.      Periode 1800-1850
Pertumbuhan penduduk dunia sudah menunjukkan variasi antara negara satu dengan yang lain maupun antara satu kawasan benua dengan kawasan benua yang lain. Di Eropa dalam waktu 50 tahun penduduknya bertambah sekitar 33,3 persen. Peningkatan penataan kehidupan politik dan ekonomi bangsa-bangsa pada masa ini mendorong stabilnya penyediaan pangan yang cukup bagi penduduk, di samping kesadaran kesehatan lingkungan.
3.      Periode 1850-1900
Ditandai dengan sudah banyaknya negara di dunia yang sudah melaksanakan sensus penduduk secara lengkap, sehingga data kependudukan dunia sudah semakin banyak dan reliabilitasnya semakin tinggi. Kemajuan teknologi pada masa ini semakin mendorong peningkatan produktivitas manusia. Pengorganisasian kehidupan sosial, ekonomi, dan politik penduduk negara-negara barat semakin nampak terutama daerah urban. Dalam periode ini juga telah mulai menurunnya tingkat fertilitas di beberapa negara, sudah timbul kesadaran dan keyakinan bahwa pertumbuhan penduduk sepenuhnya dapat dikendalikan dari tingkat kelahiran dan kematian.
4.      Periode 1900-1930
Peristiwa dunia yang membawa pengaruh demografis yang besar ialah Perang Dunia 1. Dalam peristiwa ini banyak penduduk yang meninggal di medan perang, ataupun meninggal karena buruknya keadaan ekonomi. Banyak negara yang dilanda penyakit yang menyebabkan kematian terutama infeksi.
5.      Periode 1930 sampai sekarang
Merupakan periode peledakan penduduk dunia yang cukup besar terutama setelah Perang Dunia II. Peningkatan pelayanan kesehatan semakin meningkat terutama dengan penemuan berbagai jenis obat anti biotika. Penemuan teknologi-teknologi modern semakin mendorong peningkatan kualitas hidup. Disatu pihak keadaan ini justru semakin mensukseskan usaha pengendalian penduduk negara-negara maju, namun sebaliknya di negara-negara yang belum maju terutama pada awal periode justru mendorong pertambahan penduduk yang cukup besar. Dalam periode inilah angka 4 Milyar dari jumlah penduduk dunia dicapai. Dalam periode ini pula, kesadaran akan penurunan tingkat kelahiran sebagai usaha menekan laju pertumbuhan penduduk, menjadi progam internasional yang mencakup hampir semua negara di dunia.
Jika penduduk dunia terus bertambah dengan kecepatan 2% setahun maka dalam sekitar tujuh abad lagi maka hanya akan ada tempat untuk duduk di dunia ini. Penduduk dunia tidaklah bertambah secara merata menurut tempat. Sebagian daerah bertambah secara cepat dari yang lainnya, jadi disamping jumlah, distribusi penduduk menurut geografi juga perl diperhatikan.
Terjadinya ledakan penduduk dimulai dari Eropa karena Revolusi Industri dimulai disana. Bangsa Eropa kemudian menyebar ke Amerika (utara sampai selatan), Australia, Afrika Selatan, dan Selandia Baru. Kemudian menjajah hampir seluruh dunia.
Perkembangan penduduk dunia mula-mula berjalan lambat hingga zaman modern dan kemudian berjalan dengan semakin cepat sepanjang sejarah manusia hingga tahun 2000. Sehingga pertumbuhan penduduk sulit dikendalikan dan akan berakibat pada ledakan penduduk.

2.      Perkembangan Penduduk Jawa Abad Ke-19 
 Indonesia, sekali pun untuk Jawa, informasi atau data demografi abad ke-19 yang tersedia sangat terbatas. Bahkan informasi yang sangat dasar seperti angka-angka jumlah penduduk sering merupakan sumber perdebatan. Para ahli pada umumnya berpendapat adanya under enumeration bagi angka-angka jumlah penduduk resmi awal abad ke-19. Namun angka-angka tersebut seperti angka "sensus" Raffles masih dipandang bermanfaat. Bahkan ada penulis-penulis yang walaupun mengakui angka Raffles terlalu rendah sebagai penduduk Jawa di permulaan abad ke-19, telah mengambil data "sensus" Raffles tersebut sebagai hitungan awal.
Breman berpendapat bahwa angka-angka pertambahan penduduk Jawa pada abad ke-19 atas dasar angka-angka resmi lebih tinggi daripada kenyataan yang sesungguhnya walaupun dibandingkan dengan abad-abad sebelumnya dan dengan masyarakat praindustri lainnya, Jawa mengalami pertambahan penduduk yang sangat cepat.
Alasan-alasan terpenting yang umumnya dikemukakan untuk menerangkan perkembangan penduduk cepat di Jawa berkisar pada:[1]
a.       Terjadinya perbaikan tingkat hidup dari penduduk pribumi;
b.      Meluasnya pelayanan kesehatan; kongkritnya adalah introduksi vaksinasi cacar; dan
c.       Perwujudan ketertiban dan perdamaian oleh pemerintah Belanda. 
Perkembangan penduduk dihubungkan dengan meningkatnya pengaruh sistem pemerintah kolonial Belanda terhadap berbagai lapangan kehidupan.
Berdasarkan sensus penduduk Indonesia, penduduk tahun 2010 menunjukkan jumlah 238,5 juta jiwa.Sebanyak 54,7 persen penduduk Indonesia atau sekitar 305,6 juta jiwa terpusat di area Pulau Jawa (Tempo.co, 8 Februari 2013). Kepadatan penduduk tertinggi terjadi di Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan pada 2010, kepadatan penduduk sudah terjadi di Jawa Barat sejak saat itu hingga dua dasawarsa mendatang. Yang mana pada tahun 2035, Jawa Barat diperkirakan akan menjadi provinsi terpadat dengan jumlah penduduk 57,1 juta jiwa.
Berdasarkan data proyeksi Badan Pusat Statistik, pertumbuhan penduduk di Jawa Barat 18,6 persen pada 2035. Kepadatan penduduk secara berurutan juga terjadi di Provinsi Jawa Timur 41,1 juta jiwa, Jawa Tengah 37,2 juta jiwa, Banten 16,03 juta jiwa, dan Jakarta 11,4 juta jiwa. Adapun pertumbuhan penduduk di Jakarta berada di kisaran 3,9 persen hingga 2035.
Dalam hal pertumbuhan penduduk sebenarnya pulau Jawa adalah daerah dengan pertumbuhan penduduk paling rendah dibanding dengan daerah-daerah lainnya, seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan pulau lainnya. Namun untuk kepadatan, pulau Jawa-lah yang menempati posisi teratas pulau dengan penduduk tertinggi.
Bertambah padatnya penduduk pulau Jawa tidak terlepas dari meningkatnya proses urbanisasi khususnya ke Jakarta dan daerah penyanggah lainnya, di mana prosesnya meningkat setelah era 1980-an. Jika pada 1980, urbanisasi ke Jakarta mencapai 93,69 persen, kemudian meningkat menjadi 100 persen pada 1990 dan stabil 100 persen pada 1995.
Meskipun begitu, pulau Jawa masih unggul dalam tingkat migrasi keluar dengan 2,59% pada tahun 1980. Tingginya tingkat migrasi ini jelas berkaitan dengan semakin kritisnya jumlah penduduk masyarakat Jawa. Dilihat dari segi asal migran, yaitu pulau tempat tinggal sebelumnya, maka nampak bahwa mayoritas migran berasal dari pulau Jawa yaitu 61,88% pada tahun 1980. Kemudian disusul dengan pulau Sumatra dengan 16,49%. Dari uraian di atas sekiranya dapat dikatakan bahwa migrasi penduduk Indonesia identik dengan migrasi penduduk Jawa-Sumatra. Hal ini disebabkan karena volume serta arah migrasi di luar Jawa-Sumatra kurang memberi bentuk serta warna terhadap fenomena migrasi di Indonesia (Sunarto, 1985: 57)
Dalam hal migrasi masuk, lebih dari seperempat dari jumlah migran total di Indonesia telah memasuki Jakarta. Tidak kalah menariknya adalah ketiga provinsi di pulau Jawa, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten dan Jawa Timur. Ketiga provinsi yang amat padat ini menerima imigran dari provinsi lain luar pulau jawa sebesar 23,51% dari jumlah migran seluruh Indonesia.
Masuknya migran-migran dari luar pulau Jawa untuk meninggali pulau Jawa tidak lain karena faktor ekonomi. Banyak sekali kegiatan ekonomi yang berada di pulau Jawa dan juga aksesibilitas pulau Jawa sangat mudah dibanding daerah lainnya. Segala jenis moda transportasi lengkap di pulau Jawa untuk menunjang perekonomian. Dengan kemudahan ini pastinya harga-harga kebutuhan di Pulau Jawa bisa dikatakan murah dibanding pulau-pulau lainnya.
3.      Penduduk Indonesia Abad ke-20
Dalam zaman sebelum Indonesia merdeka, pengumpulan data jumlah penduduk yang lebih seksama mencakup seluruh wilayah Indonesia dilaksanakan untuk pertama kali pada tahun 1920 yang dikenal sebagai Sensus Penduduk 1920. Sesudah itu berlangsung lima kali pengumpulan data penduduk melalui sensus yaitu satu kali sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1930, dan empat kali setelah Indonesia merdeka masing-masing pada tahun 1961, 1971, 1980, dan 1990. Data jumlah penduduk dari keempat sumber ini cukup dapat dipercaya.
Dalam masa 60 tahun terakhir antara 1930-1990 jumlah penduduk Indonesia hampir menjadi tiga (3) kali lipat. Suatu percepatan perkembangan penduduk telah terjadi di Indonesia dalam jangka waktu lima (5) dekade terakhir hingga tahun 1980. Namun pada periode 1980-1990 perkembangan penduduk Indonesia secara keseluruhan telah menurun menjadi sekitar 2,0 persen per tahun. Perkembangan penduduk tahunan yang sedang berlangsung dewasa ini lebih rendah di Jawa dibandingkan dengan kebanyakan pulau-pulau lain di luar Jawa.
Jumlah Penduduk di suatu Negara tidak terlepas dari masalah pertambahan penduduk alami. Dimana beberapa Negara berkembang mempunyai pertumbuhan penduduk yang sangat  tinggi (Sunarto, 1985: 1). Negara berkembang seperti Indonesia, angka pertumbuhannya berada dikisaran 2,3%, berbeda dengan Negara maju seperti Belanda, Inggris ataupun Jerman yang berada di angka kisaran -0,2%.
Dengan angka 2,3% maka Indonesia akan mengalami lonjakan jumlah penduduk yang tinggi. Berdasar pada hasil Sensus Penduduk Indonesia tahun 1980, jumlah penduduk Indonesia sebesar 147.490.000 jiwa. Kemudian menurut Sensus Penduduk Indonesia pada tahun 2010 penduduk Indonesia sudah berjumlah 238.500.000 jiwa. Kita bisa bayangkan betapa dahsyatnya perkembangan penduduk Indonesia dalam kurun waktu 30 tahun. Dengan jumlah tersebut Indonesia menempati posisi ke empat dengan jumlah penduduk Negara terbanyak. Kedudukan tersebut ternyata tidak berubah sejak tahun 1961.
Jumlah penduduk yang besar akan menimbulkan permasalahan apabila tidak dimanfaatkan dengan baik. Besarnya jumlah penduduk di Indonesia lebih merupakan beban daripada modal pembangunan. Hal ini disebabkan karena penduduk Indonesia bersifat konsumtif (Sunarto, 1985: 2). Selain konsumtif, masyarakat Indonesia dirasa masih belum mampu menciptakan lapangan pekerjaannya sendiri. Keadaan itu berbeda jauh dari Negara Jepang, yaitu jumlah penduduk yang besar merupakan kekayaan dan modal utama bagi lajunya pertumbuhan ekonomi. Banyak orang-orang Jepang membuka lapangan pekerjaan sendiri dengan berskala Internasional.
Besarnya jumlah penduduk di Indonesia dari sensus ke sensus terus meningkat, sedangkan daya dukung alam (kekayaan alam) yang tersedia tidak pernah bertambah, bersifat terbatas, sehingga makin lama makin menipis (Muhsinatun dkk, 2002: 24). Sehubungan dengan peningkatan jumlah penduduk dan penipisan sumber alam, kesejahteraan hidup pun semakin rendah dan akan menambah jumlah masyarakat miskin.
Besarnya jumlah penduduk juga akan berdampak pada penyempitan lahan hijau. Hal ini dikarenakan banyaknya orang yang membutuhkan lahan untuk pemukiman dan juga untuk membuka usaha, yang mana mengorbankan lahan terbuka hijau. Hal inilah yang menyebabkan kepadatan penduduk semakin tinggi. Kepadatan ini biasanya terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung. Di kota-kota besar harga tanah terus meninggi, sehingga hanya golongan ekonomi kuat yang mampu memiliki rumah, sementara golongan terbesar masyarakat tidak memiliki rumah yang layak, bahkan tidak sedikit yang tunawisma dan hidup sebagai gelandangan.
Untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut perlu dilakukan perbaikan terpadu dari seluruh bidang kehidupan, dalam hal ini meliputi sarana kesehatan, sarana pendidikan, kebutuhan pangan.
1.      Sarana kesehatan
Pemenuhan sarana kesehatan perlu untuk dikaji lebih lanjut, apabila dalam pemenuhan sarana kesehatan tersebut tidak diimbangi dengan kenaikan jumlah penduduk yang setiap tahun bertambah. Hal ini akan menjadikan sebuah masalah baru yang akan menambah masalah yang telah ada sebelumnya. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan akan sarana kesehatan pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan kualitas sarana kesehatan, diantaranya dengan membuat jaminan pemeliharaan kesehatan berupa asuransi sosial kesehatan seperti penduduk negara maju.
2.      Sarana Pendidikan
Kebutuhan akan pendidikan tidak dapat dipungkiri merupakan kebutuhan pokok penduduk yang telah menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka. Sebab hal ini sangat terkait dengan indikator laju pertumbuhan penduduk lainnya. Pemenuhan sarana pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah harus dapat memenuhi permintaan masyarakat terutama bila terkait dengan laju pertumbuhan penduduk yang tiap tahun mengalami kenaikan. Sarana pendidikan ini digunakan untuk membentuk SDM yang tangguh untuk bersaing di dunia kerja. Pendidikan yang dapat membangun manusia Indonesia yang mampu mengantisipasi, melakukan prevensi dan adaptasi serta berjuang melawan pengaruh-pengaruh luar negeri agar tidak mengganggu kehidupan bangsa Indonesia. Namun, hal itu harus di dukung dengan dengan sarana dan prasarana yang memadai seperti memperkuat kelembagaan pendidikan dan fasilitasnya, program pendidikan berkualitas tersebar secara geografi, dan juga penguasaan pengetahuan ekonomi dasar dan ekonomi pembangunan yang benar.
3.      Kebutuhan Pangan
Kebutuhan pangan merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang tidak dapat ditunda lagi upaya pemenuhannya. Hal itu merupakan bagian yang penting terutama terkait dengan proses dan ciri makhluk hidup yaitu makan. Pertumbuhan penduduk, baik dunia maupun Indonesia menjadi permasalahn paling mendasar dalam pemenuhan pangan. Jika pertumbuhan penduduk tidak terkontrol, Indonesia akan menghadapi masalah penyediaan pangan dan pemeliharaan gizi masyarakat.
Indonesia merupakan salah satu Negara dengan tingkat permintaan pangan yang tinggi. Sebetulnya, permasalahan pemenuhan kebutuhan pangan ini justru dapat menjadi peluang bagi Indonesia sebagai Negara agraris karena sebagian besar mata pencaharian penduduk tergantung pada sektor pertanian.
Perolehan pangan yang cukup sesuai norma gizi merupakan hak azasi manusia karena hidup dan kehidupan yang sehat adalah hak azasi manusia. Ketahanan pangan merupakan indikator kesejahteraan individu (keluarga) sehingga mestinya menjadi salah satu tujuan utama pembangunan. Ketahanan pangan sebagai prasyarat untuk pembangunan sumber daya manusia yang sehat menjadikannya sebagai instrumen pembangunan. Pembangunan hanya dapat berhasil jika dilaksanakan dan didukung oleh insan yang sehat dan produktif. Ketahanan pangan yang mantap juga esensial untuk menjaga stabilitas sosial-politik yang pada gilirannya berfungsi sebagai prasyarat pelaksanaan pembangunan.
Jumlah penduduk yang besar harusnya menjadi sumber kekuatan bagi negaranya dan bukan malah menjadi beban untuk negaranya. Bila penduduk yang berada di dalam Negara tersebut memiliki daya saing yang tinggi dan kompetensi yang teruji, secara otomatis penduduknya menjadi sumberdaya bagi negaranya. Ketika penduduk di suatu Negara telah menjadi sumberdaya bagi negaranya. Maka, ini merupakan suatu point penting berkenaan dengan ketahanan nasional di negaranya. Apa sebabnya? penduduk yang menjadi sumberdaya, mereka mempunyai kekuatan untuk dapat menghasilkan sesuatu ketika negara tersebut di embargo oleh negara lain.




BAB III
KESIMPULAN

Dari uraian sejarah perkembangan penduduk baik di dunia, indonesia, maupun di Pulau Jawa, dapat ditarik kesimpulan bahwa penduduk selalu mengalami peningkatan dari zaman batu tua, batu muda hingga zaman perunggu pertambahan penduduk cukup signifikan. Pertumbuhan penduduk ini tak terlepas dari dukungan angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah. Laju pertumbuhan penduduk dunia meningkat dengan cepat dimulai pada tahun 1650, dimana revolusi pertanian mulai dilakukan sehingga terjadi peningkatan mutu kualitas hidup masyarakat luas. Revolusi pertanian pertama kali terjadi di Eropa dan mulai menyebar keseluruh negara-negara bagian.
Namun menjelang permulaan abad ke-20, dibeberapa negara barat telah terjadi penurunan tingkat kelahiran dan kematian. Namun sebaliknya di beberapa negara yang sedang berkembang justru tingkat kelahiran tinggi yang tidak dibarengi oleh tingginya tingkat kematian. Sehingga negara-negara berkembang cenderung berpenduduk banyak dan padat. Seperti halnya negara Indonesia, yang merupakan salah satu negara sedang berkembang yang memiliki jumlah penduduk besar ke-4 dunia dengan jumlah pulau lebih dari 13.666. namun jumlah penduduk terbesar ada di pulau Jawa, karena Pulau Jawa dilihat secara geografis letaknya sangat strategis dan subur. Selain itu juga sarana prasarana sosial di pulau jawa cukup memadai. Sehingga tingkat mutu hidupnya tinggi.
Melihat jumlah penduduk yang kian meningkat, maka pemerintah serta pihak –pihak yang menangani maslah kependudukan perlu menanganinya baik secara regional maupun internasional. Dimaksudkan agar pertumbuhan penduudk dunia dapat dikendalikan.


[1]Ibid.,hal.71





Disusun Oleh:
1.      Wulan Nurwitasari      12416244027
2.      Wiwit Wijanarsih        13416241013
3.      Lendi Tri Wijaya         13416241019
4.      Tati Nur Amanah        13416244012
5.      Fauzi Styobudi            13416244013
6.   Tista Veris Ayudiana   13416244014      
 
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014

Selasa, 26 Agustus 2014

Ikut Ospek Mahasiswa Baru di UNY, Pemain Timnas U19 Bahagia

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 23 pemain tim nasional Indonesia U-19 sedang mengikuti ospek sebagai mahasiswa baru di Universitas Yogyakarta (UNY) mulai hari ini, Senin (25/8/2014). Menurut pelatih Indra Sjafri, suasana baru seperti ospek bisa membantu memulihkan mental pasukannya pascameraih hasil kurang memuaskan di turnamen Hassanal Bolkiah Trophy (HBT) 2014.
"Butuh waktu (memulihkan mental). Namun, dengan adanya suasana baru ospek di kampus, hal itu salah satu suasana yang membantu," kata Indra kepada Kompas.com.
Dalam turnamen HBT, Garuda Jaya tiga kali menelan kekalahan, sekali meraih hasil imbang, dan sekali memetik kemenangan. Pengalaman buruk itu menjadi pelajaran berharga bagi Timnas U-19. Mereka semakin termotivasi untuk menebus kegagalan itu pada Piala Asia U-19, di Myanmar, 9-23 Oktober 2014.
Sebagai persiapan terakhir, Garuda Jaya akan melakoni pelatnas di Yogyakarta mulai hari ini dan Evan Dimas dan kawan-kawan dijadwalkan menggelar tur di Eropa. Soal tur ke Eropa, Indra mengatakan,"Masih didiskusikan dengan Badan Tim Nasional (BTN)."
Pada Piala Asia U-19, Indonesia segrup dengan Uzbekistan, Australia, dan Uni Emirat Arab. Jika masuk semifinal, Garuda Muda akan tampil di Piala Dunia U-20 2015 Selandia Baru.
Sepanjang sejarah Piala Asia U-19, Indonesia menjadi runner-up pada 1967 dan 1970 dan semifinalis pada 1960 dan 1962. Pada final 1967, Indonesia kalah dari Israel, sementara pada 1950 kalah dari Burma (Myanmar).

sumber: Tribunnews.com

Tujuan Tak Jelas, Aktivasi KTM Persulit Mahasiswa

Embedded image permalink

Yogyakarta- Sistem registrasi baru yang dicanangkan UNY menyulitkan mahasiswa. Menurut Herlin, mahasiswa PLB angkatan 2011 perlu ada sistem baru yang lebih mudah diakses oleh mahasiswa. Hal ini juga diamini oleh Barkah Ramadhan, mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2013 yang menuturkan, “Mending semua sistem online saja, supaya lebih mudah. Aktivasi manual seperti ini menurut saya tidak efektif dan buang-buang waktu.”
Selain menyulitkan, sistem baru ini juga diakui malah menghambat proses pengisian Kartu Rencana Studi (KRS). Putri, mahasiswa Pendidikan Fisika angkatan 2012 mengatakan, “Biasanya bisa langsung KRS-an, ini harus repot aktivasi manual KTM.” Ia bahkan mengaku datang ke Unit Registrasi pukul 05.20 WIB agar bisa mendapatkan antrian di depan.
Meskipun sosialisasi aturan baru ini sudah dirasa cukup, rata-rata mahasiswa belum tahu alasan dan kegunaan sistem registrasi baru ini. Barkah yang mengaku tahu alur registrasi hanya dari teman-temannya mengatakan tidak tahu kegunaan aktivasi KTM. Ia menambahkan karena menjadi aturan yang ditetapkan maka ia mengikuti saja. Hal tersebut juga dialami oleh Jannah, mahasiswa Ilmu Sejarah 2013, ia mengatakan “Kalau sosialisasi aturan sudah cukup, tapi saya tidak tahu kenapa harus aktivasi KTM dulu.”
Selain tujuan yang belum jelas disosialisasikan, alur registrasi manual yang kurang sistematis dan tertata juga menyulitkan mahasiswa. Setelah melakukan pembayaran SPP, mahasiswa harus melakukan registrasi online di website UNY, melakukan aktivasi manual KTM, baru dapat melakukan pengisian KRS online. Sistem tersebut berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, setelah pembayaran SPP, mahasiswa langsung mendapatkan pin untuk melakukan pengisian KRS.
Hesti Pratiwi Ambarwati

sumber: Ekspresi Online

Jumat, 18 Juli 2014

Pengumuman SBMPTN jurusan Pendidikan IPS UNY 2014

 

2143000404 ADILA BUNGA MEWANGI
2144100551 ATIKA PUSPITA SARI
2144403607 WIJAYANTI
2144407203 NOKE HAPPYANA
2144601321 DARA ALVI NINGRUM
2144601877 TOHA BUDI MUTIARA S
2144602416 NURAINI JULIATI
2144602499 RANI WULANDARI
2144603105 ARIFADINAR
2144603154 JUWITA NICHA WIJAYA
2144603191 PUTRI ANGGITA WIDYAS
2144604529 ISNANI RAHMAN
2144605530 WIWIK HALIFAH
2144606025 AHMAD ABDUL FATTAH
2144606577 YESI SETIAWATI
2144606842 HABRIAN ALFASIH
2144607846 SUTRIYADI
2144607852 NURUL HERMAWATI UTAM
2144607943 CATUR MULYANTORO
2144608413 SYARAFINA NUR AMALIA
2144609010 DWI LESTARI
2144609245 ANNISA SITI NURHAYAT
2144609807 AHLU NASATAMA
2144611320 EKA MARTINOVITA
2144612542 ALYA HAFIZH RAYUDISA
2144613034 ANNISA A`NURHAYATI
2144615370 ALITA ESTU NUGRAHENI
3144600723 HESTI WAHYUNINGTIYAS
3144601182 WISI AIGA NIRMALA
2145512756 ALFYANA IMA NURVITA

2143000404 ADILA BUNGA MEWANGI

Rabu, 16 Juli 2014

Timnas U-19 Siap Jadi Mahasiswa Baru di UNY

Timnas U-19 Siap Jadi Mahasiswa Baru di UNY  
YOGYAKARTA - Prestasi Timnas U-19 di lapangan hijau sudah tidak diragukan lagi. Tetapi, sibuk membawa nama Indonesia di kancah sepakbola dunia tidak membuat Timnas U-19 melupakan pendidikan.

Bahkan, melalui kerjasama dengan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) akan memastikan anggota Laskar Garuda Jaya mengenyam pendidikan tinggi. Kerjasama ini sebenarnya telah lama dijalin atas inisiatif pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri dan Guntur.

Ketika berkunjung ke UNY belum lama ini, kedua pelatih Timnas U-19 itu diterima Rektor UNY Prof. Rochmat Wahab, dan Wakil Rektor III UNY Prof. Sumaryanto. Dalam kunjungan tersebut dibahas kerjasama PSSI dengan UNY tentang rencana studi lanjut 25 orang pemain Timnas U-19.

Rektor UNY, Rochmat Wahab, menilai, atlet berprestasi dan prestasi akademik tidak bisa dipisahkan. UNY sendiri sangat menaruh perhatian terhadap semua lembaga, termasuk bidang olahraga.

"UNY siap untuk bekerjasama. Bahkan, jika ada yang tidak lolos seleksi ini, anggota Timnas U-19 bisa juga ikut tes masuk melalui jalur seleksi mandiri," ujar Rochmat, seperti dinukil dari laman UNY, Sabtu (12/7/2014).

Sementara itu, Wakil Rektor III UNY Prof. Sumaryanto, menjelaskan, sebagian besar pemain Timnas U-19 itu akan mengambil studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan. Mereka akan berkuliah mulai tahun ajaran 2014/2015.

"Teori disampaikan melalui E-Learning, waktu dan tempatnya akan menyesuaikan," tutur Sumaryanto. 

Sebagai tindak lanjut rencana kerjasama tersebut, setelah Timnas U-19 selesai berlaga di Spanyol, UNY akan memanggil orangtua mereka ke kampus pada pertemuan orang tua mahasiswa baru, 24 Agustus mendatang. Dijadwalkan, Ketua PSSI, Prof. Djohar Arifin Husin akan hadir sebagai wali para pemain Timnas U-19. Keesokan harinya, para pemain Timnas U-19 akan mengikuti ospek dan training ESQ.

"Selain menguliahkan S-1 pemain Timnas U-19, PSSI juga menjajaki kerjasama untuk studi lanjut S-2 bagi para pelatih Timnas di Pascasarjana UNY," imbuh Sumaryanto.  (rfa)

sumber: Okezone.com

Selasa, 15 Juli 2014

Interaksi Sosial Masyarakat Pedesaan

Senin, 07 Juli 2014

Hadapi Gugatan Newmont!



Melalui siaran persnya, PT Newmont Nusa Tenggara (Newmont) menyampaikan mereka telah mengajukan permohonan untuk arbitrase (request for arbitration ) terhadap Pemerintah Indonesia.

Permohonan arbitrase ini dikaitkan dengan keharusan perusahaan tambang untuk melakukan pengolahan dan pemurnian hasil penambangan yang ditetapkan pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2014 beserta aturan pelaksanaannya. Berbagai ketentuan ini merupakan amanat dari Pasal 103 dan Pasal 170 Undang- Undang Mineral dan Batubara (UU Minerba).

Dalam masa transisi pemerintah menetapkan pengenaan bea keluar hingga tahun 2017. Oleh karenanya bila ada bahan tambang yang hendak diekspor tetapi belum diolah dan dimurnikan sepenuhnya di Indonesia akan dikenai bea keluar. Besaran bea keluar dikaitkan dengan tingkat pengolahan dan pemurnian yang dilakukan di Indonesia.

Arbitrase


Arbitrase yang digunakan Newmont bukanlah jenis arbitrase ketika Pemerintah Indonesia menggugat Newmont pada tahun 2008. Ketika itu arbitrase yang digunakan adalah arbitrase yang diatur dalam kontrak karya. Arbitrase jenis ini dikenal sebagai arbitrase komersial (commercial arbitration). Kali ini Newmont mengajukan Pemerintah Indonesia ke International Center for Settlement of Investment Dispute (ICSID).

ICSID meski disebut sebagai arbitrase, tetapi berbeda dengan arbitrase komersial. ICSID dalam konteks peradilan di Indonesia mirip dengan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Dalam konteks demikian individu atau badan hukum yang bertindak sebagai penggugat, sedangkan pemerintah sebagai tergugat. Dalam konteks ICSID pemerintah hanya bisa digugat oleh penanam modal yang berkewarganegaraan asing untuk masalah yang terbatas pada penanaman modal (investment ).

Gugatan diajukan karena penanam modal merasa dirugikan oleh kebijakan yang diambil pemerintah. Adapun pihak yang menggugat pemerintah dalam kasus ini adalah pemegang saham Newmont, yaitu Nusa Tenggara PartnershipBV, yangmerupakan badan hukum Belanda, di samping Newmont sendiri. Inti dari gugatan, Newmont tidak dapat beroperasi karena bea keluar yang diterapkan pemerintah. Padahal pemerintah terikat untuk tidak mengeluarkan apa pun pajak ataupun bea selain yang diatur dalam kontrakkarya.

Janggal


Gugatan Newmont ke ICSID sangat janggal. Ada lima alasan mengapa demikian. Pertama , pengenaan bea keluar oleh pemerintah tidak hanya dikenakan secara khusus terhadap Newmont. Bea keluar dikenakan ke semua perusahaan tambang, baik lokal maupun multinasional. Memang terkait bea keluar ini sejumlah pihak melakukan gugatan terhadap pemerintah.

Pelaku usaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Mineral Indonesia (Apemindo) mengajukan permohonan uji materi (judicial review ) ke Mahkamah Konstitusi (MK). Pemerintah Jepang dikabarkan berencana mengajukan Pemerintah Indonesia ke Dispute Settlement Body yang dikenal dalam World Trade Organization. Besar dugaan gugatan dilancarkan karena perusahaan pemurnian bahan tambang di Negeri Sakura tersebut terganggu pasokannya karena bea keluar.

Ini berarti keinginan Indonesia untuk melakukan hilirisasi di dunia pertambangan sudah tepat. Hilirisasi pasti tidak dikehendaki banyak pihak. Hilirisasi yang akan membuat Indonesia mengubah diri dari negara yang berbasis penambangan menjadi negara yang berbasis pengolahan mineral.

Kejanggalan kedua , permohonan arbitrase oleh Newmont ke ICSID sangat tidak etis ketika pemerintah sedang mencari jalan keluar atas permasalahan bea keluar yang dihadapi banyak perusahaan tambang. Bagi pemerintah pengolahan dan pemurnian di dalam negeri merupakan kebijakan final dan harga mati. Ini karena UU Minerba telah menggariskan demikian. Hanya saja pemerintah tentu bisa meninjau besaran dari bea keluar.

Bila peninjauan dilakukan, ini bukan karena tekanan dari Newmont atau perusahaan tambang multinasional, melainkan pemerintah harus memperhatikan banyaknya tenaga kerja yang harus dirumahkan atau harus mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Ketiga, gugatan yang dilancarkan Newmont terhadap Pemerintah Indonesia ke ICSID anehnya dikaitkan dengan kontrak karya.

Padahal bila substansi kontrak karya yang hendak dipermasalahkan arbitrase, yang seharusnya menyelesaikan adalah arbitrase komersial yang dibentuk berdasarkan kontrak karya, bukan melalui forum ICSID. Argumentasi Newmont bahwa Pemerintah Indonesia harus tunduk pada kontrak karya dan tidak boleh menerbitkan peraturan terkait bea keluar sama saja dengan mengatakan kedaulatan hukum pemerintah Indonesia dibelenggu oleh kontrak.

Di dunia ini tentu tidak ada suatu pemerintahan pun yang mau dibelenggu kedaulatan hukumnya oleh sebuah kontrak. Pemerintah sebagai pembuat regulasi tidak boleh dibelenggu ataupun dibatasi perannya. Keempat , Newmont memanfaatkan anak peru-sahaannya, Nusa Tenggara Partnership BV, yang didirikan di Belanda untuk mengajukan Pemerintah Indonesia ke ICSID.

Padahal Newmont Mining Corporation adalah sebuah perusahaan Amerika Serikat. Menjadi pertanyaan mengapa tidak Newmont Mining Corporation yang mengajukan gugatan? Gugatan didasarkan pada Perjanjian Peningkatan dan Perlindungan Penanaman Modal (P4M) atau Bilateral Investment Treaty antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Belanda.

Tidak seharusnya Newmont Mining Corporation membawa-bawa Pemerintah Belanda dalam sengketa ini. Publik di Indonesia tentu akan sensitif bila pemerintah atau perusahaan Belanda mengajukan Pemerintah Indonesia ke hadapan ICSID. Rasa nasionalisme pun akan muncul. Terakhir kejanggalan dari gugatan ini, Newmont mengajukan permohonan arbitrase ICSID di waktu Indonesia sedang menjalani proses pemilihan presiden.

Apakah ini merupakan gertakan kepada siapa pun yang akan menjadi presiden Indonesia ke depan? Yang pasti, siapa pun Presiden pengganti SBY, mereka akan menjadikan gugatan Newmont sebagai komoditas politik. Presiden pengganti SBY akan bertindak lebih keras dan tegas terhadap perusahaan tambang multinasional yang menunjukkan arogansinya. Mengajukan Pemerintah Indonesia ke ICSID merupakan tindakan arogan dari Newmont.

Hadapi


Bagi pemerintah, tidak ada kata lain selain menghadapi gugatan Newmont ke ICSID. Pemerintah harus segera menunjuk pengacara andal yang terbiasa dengan kasus-kasus di ICSID. Setelah itu pemerintah akan menunjuk arbiternya. Di tahap awal pemerintah akan mematahkan gugatan Newmont dengan menyatakan ICSID tidak berwenang untuk menyelesaikan sengketa yang diajukan Newmont.

Bila berhasil, gugatan Newmont akan kandas. Bila tidak barulah memasuki substansi perkara. Satu hal yang pasti, dalam gugatannya, Newmont meminta putusan sela agar ICSID dapat memutus untuk memperbolehkan Newmont melakukan ekspor tanpa dikenai bea keluar. Ini tindakan tidak etis Newmont yang memanfaatkan lembaga peradilan internasional seperti ICSID untuk kepentingan komersialnya.

Padahal pengenaan bea keluar bagi Indonesia merupakan tindakan untuk menjalankan amanat UU Minerba yang merupakan pengejawantahan Pasal 33 UUD 1945. Dalam pengajuan ke ICSID ini, bila pemerintah menyerah berarti pemerintah telah mengkhianati amanat UU Minerba. Untuk sebuah harga diri dan kedaulatan, pemerintah tidak boleh lemah karena rakyat pasti ada di belakang.

Bila pemerintah menyerah, perusahaan tambang multinasional dan lokal lainnya memaksa pemerintah untuk memperlakukan mereka sama dengan Newmont. Pemerintah tidak boleh menyerah dan lemah. Satu hal lagi, ada baiknya pemerintah mempertimbangkan untuk keluar dari ICSID mengingat belakangan ini ICSID digunakan untuk ”menekan” pemerintah agar tunduk pada kehendakperusahaanmultinasional.


Guru Besar Hukum Internasional FHUI
Hikmahanto Juwana
(//mrt)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More