Ayo Dukung Serginho Van Dijk dkk di Vietnam

Inilah jadwal Timnas Indonesia saat berlaga di AFF Suzuki Cup 22 November-22 Desember 2015 di Vietnam dan Singapura.

Presiden Curhat di Twitter Tentang Megawati

Ia mengklaim selama 10 tahun ini ia sudah berupaya untuk menjalin komunikasi lagi dengan Mega namun Allah belum mengizinkan.

Pemerintah: Pilkada Tak Langsung Sesuai UUD 1945

Pernyataan pemerintah disampaikan oleh Pelaksana Tugas Dirjen Perundang-undangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Mualimin Abdi. Mualimin memberikan keterangan saat UU Pemda dan UU Penyelenggara Pemilu diuji materi oleh Forum Kajian Hukum dan Konstitusi yang menginginkan pilkada dilaksankan melalui DPRD.

Profil Universitas Negeri Yogyakarta

Univeristas Negeri Yogyakarta (UNY) adalah Universitas "pecahan" dari Universitas Gadjah Mada.

Anis Matta: Kita Menangkan Empat Pertarungan

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta, kembali menegaskan bahwa partai Koalisi Merah Putih masih solid. Kemenangan pertarungan keempat di parlemen yang salah satunya adalah mengenai RUU Pilkada yang telah diputuskan untuk dipilih melalui DPRD.

Kamis, 27 Maret 2014

Pelajar Pria di Korea Utara Wajib Miliki Rambut Ala Kim Jong Un!

 

Kapanlagi.com - Sepertinya nasib para pria di Korea Utara sangat jauh berbeda dengan koleganya di Korea Selatan. Jika para pemuda Korea Selatan bebas tampil dengan gaya K-Pop yang cute, keren, angkuh namun tampan, itu semua hanyalah mimpi bagi para pemuda Korea Utara.
Bayangkan saja, kini sang pemimpin tertinggi Korea Utara yakni Kim Jong Un memerintahkan untuk semua pelajar pria di Korea Utara memiliki potongan rambut yang mirip dengannya. Aturan itu dikeluarkan sekitar dua minggu silam bahwa hanya potongan rambut ala putra Kim Jong Il itu satu-satunya yang boleh dipakai oleh para pelajar pria Korea Utara.

Gaya rambut Jong Un sendiri memang hanya menyisakan sedikit di bagian atas kepala dan dicukur habis di bagian bawah belakang. Di mana rambut seakan hanya ada di seperempat atas kepalanya. Sebetulnya, gaya rambut Jong Un ini sangat terkenal di era boyband barat pertengahan tahun 90-an dan beberapa bintang pria reality show TV, The Only Way Is Essex. Namun aturan ini bukan tidak menimbulkan kontroversi.
Media lokal Korea seperti Korea Times bahkan menyebut style rambut Jong Un lebih mirip dengan imigran gelap China daripada mengikuti petuah sang pemimpin. Beberapa orang menilai jika style rambut Jong Un itu tak bisa diterapkan kepada semua pelajar pria Korea Utara mengingat mereka memiliki bentuk wajah dan kepala yang berbeda, seperti dilansir Daily Mail.

Sebelum aturan ini, Korea Utara sudah menetapkan adanya 10 gaya rambut yang boleh dipilih para pria dan 18 gaya rambut untuk para wanita di negara komunis tersebut. Bahkan di tahun 2005, Korea Utara sempat merilis program TV mengenai aturan rambut yang menyatakan bahwa para pria harus menjaga rambutnya maksimal 2 inch dan harus memotong setiap 15 hari sekali dengan alasan rambut panjang bisa menghabiskan energi otak. Masuk akal?

Senin, 24 Maret 2014

Menang Lagi di El Clasico, Ini Komentar Martino

Headline 

INILAHHCOM, Madrid - Pelatih Barcelona Gerardo Martino mengatakan hasil laga El Clasico, Senin dini hari (24/3/2014) WIB, semakin membuka peluang timnya merengkuh gelar juara La Liga musim ini.

Bertandang ke markas Real Madrid, Santiago Bernabeu, Los Blaugrana tampil luar biasa dengan mengalahkan tuan rumah dengan skor tipis 4-3.

Lionel Messi menjadi bintang pertandingan dengan mencetak trigol, sedangkan satu gol lagi disumbang Andres Iniesta. Gol tuan rumah masing-masing disumbang Karim Benzema, Cristiano Ronaldo (2 gol).

Dengan tambahan tiga angka, saat ini Barca yang berada di posisi ketiga hanya terpaut satu angka dari El Real yang melorot ke nomor dua.

Dengan menyisakan sembilan pertandingan hingga akhir musim, Tata Martino optimis kans timnya lebih besar untuk jadi kampiun.

"Perburuan gelar La Liga belum berakhir. Kami menyerah pada kematian tapi hasil malam ini membuat kami kembali. Ini adalah peluang terakhir kami. Dan kami tak ingin kalah," demikian pelatih 51 tahun itu kepada skysport.

Dalam kesemptan itu, pelatih asal Argentina itu memuji peran vital seorang Lionel Messi yang menggenapi torehan golnya jadi 236 gol di La Liga Spanyol. Torehan tersebut membuat The Messiah berada di posisi kedua pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah La Liga di bawah Hugo Sanchez.

"Sangat sulit untuk membicarakan tentang dirinya. Banyak hal yang bisa Anda katakan. Ia masih terus memecahkan rekor. Ia bermain di banyak pertandingan besar," pungkasnya.

Tak Ciut Niat untuk Kuliah & Berprestasi

Foto: dok. UNY 

Yogyakarta - Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini dan tidak ada manusia yang sempurna di muka bumi ini. Begitu juga dengan para penyandang disabilitas. Meski secara fisik penampilan mereka tidak seperti orang kebanyakan, kemampuan mereka dalam berbagai bidang boleh diadu. Bahkan, banyak difabel berotak encer.

Tidak jarang, kemampuan akademik ini mengantarkan para difabel mencicipi perkuliahan di kampus negeri. Misalnya dua mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini, Ardiansyah dan Muhamad Bima Pradana. Berkuliah di Program Studi (Prodi) Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNY, mereka mengaku sudah menjadi tuna netra sejak belia.

Ardiansyah misalnya, kehilangan penglihatannya sejak kelas 3 SD. Awalnya, pada usia empat tahun, mata kiri Ardiansyah terkena pedal sepeda. Bertahun-tahun kemudian, kebutaan total pun menyapanya.

"Meski tidak bisa melihat, saya termotivasi untuk kuliah sejak duduk di bangku SMP karena melihat banyak kakak kelas difabel yang sukses dalam kehidupannya," kata alumnus SMA Muhammadiyah 5 Karanganyar, Jawa Tengah itu seprti dilansir laman UNY, Jumat (21/3/2014).

Nasib Bima sedikit lebih baik. Mahasiswa kelahiran Sleman, 11 Oktober 1992 masih bisa melihat hingga usia remaja meski dalam keterbatasan. Penglihatan Bima mulai berkurang pada usia sembilan tahun. Kemudian, pada usia 15 tahun, Bima mengalami ablasi retina yaitu terlepasnya syaraf mata dari lapisan di bawahnya akibat timbunan cairan di antaranya. Inilah penyebab Bima tidak dapat melihat.

"Sejak kelas 3 SMP saya pindah ke Yaketunis. Sedangkan untuk studi lanjut, saya masuk ke MAN Maguwoharjo yang merupakan sekolah inklusi," tutur Bima.

Berbekal motivasi kuat berkuliah di kampus negeri, Ardiansyah dan Bima pun memperjuangkan jalan masuk PTN. Bima lolos seleksi melalui jalur undangan tanpa tes. Sementara itu, Ardiansyah menaklukkan ketatnya persaingan dalam ujian tulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2012 di Solo.

"Ketika tes, saya didampingi dosen PLB Universitas Negeri Solo (UNS) dalam mengerjakan soal ujian," kata Ardiansyah.

Warga Pancakarya, Rejosari, Semarang Timur itu meyakini, meski berkekurangan, penyandang disabilitas juga bisa belajar di mana pun. Syaratnya, mampu dan memilih program studi yang tidak bisa mereka kuasai.

Kerennya lagi, prestasi mereka juga patut dibanggakan. Keduanya selalu mencatat nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) di atas tiga. Terakhir, Bima meraih IPK 3,18 dan Ardiansyah 3,40. Bagaimana cara mereka belajar dan meraih prestasi?

Jawabannya, memanfaatkan teknologi. Jika selama ini kita mengenal huruf braille sebagai alat bantu para tunanetra untuk membaca dan menulis, begitu juga Bima dan Ardiansyah. Tetapi, keduanya sepakat, braille tidak lagi efektif.

"Sebab, ada e-book yang bisa kita dengarkan melalui komputer untuk memahami materi kuliah," kata Bima.

Sementara itu, Ardiansyah menyarankan, para pengajar sebaiknya memahami para penyandang disabilitas. Putra Almarhum Sugondo dan Darwati yang merupakan seorang pedagang itu bercerita, ada dosen di kampus yang sangat pengertian kepada para mahasiswa tuna netra.

"Beliau mendiktekan materi kuliah sehingga kami bisa mencatatnya," imbuhnya. (rfa)

Sabtu, 22 Maret 2014

Artidjo, hakim agung yang ditakuti para koruptor


http://lampung.tribunnews.com/foto/bank/images/artidjo-alkostar.jpg
Lagi-lagi Artidjo Alkostar membuat publik tercengang. Hakim Agung kelahiran Situbondo, Jawa Timur, pada 22 Mei 1948 ini membanduli Angelina Sondakh dengan hukuman yang lebih berat di tingkat kasasi.

Angelina Sondakh sebelumnya hanya divonis 4 tahun 6 bulan di tingkat Pengadilan Negeri Tipikor, namun vonis itu dilipatgandakan oleh Artidjo, MS Lumme dan Mohammad Askin menjadi 12 tahun.

Sebelumnya trio Hakim Agung (Artidjo Alkostar, MS Lumme dan Mohammad Askin) ini juga memperberat hukuman bagi Tommy Hindratno, pegawai pajak pada Kantor Pajak Sidoarjo, dari 3 tahun 6 bulan menjadi 10 tahun. Trio Hakim Agung ini juga memperberat hukuman Zen Umar, Direktur PT Terang Kita atau PT Tranka Kabel, dari 5 tahun menjadi 15 tahun.

Vonis hukuman naik 3 kali lipat lebih tinggi dari hukuman semula adalah rekor saat ini. Rekor sebelumnya hukuman hanya naik dua kali lipat dan itu pun juga dipegang oleh Artidjo bersama Suryajaya, Abdul Latief, Krisna Harahap, dan MS Lumme yang memperberat hukuman Anggodo Widjojo dari lima tahun menjadi 10 tahun penjara.

Lalu siapa sebenarnya Hakim Artidjo?

Sebelum menjadi hakim agung, Artidjo aktif sebagai dosen tetap Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan advokat. Sebagai seorang advokat, Artidjo pernah menangani beberapa kasus penting, di antaranya Anggota Tim Pembela Insiden Santa Cruz di Dili (Timor Timur 1992), dan Ketua Tim Pembela gugatan terhadap Kapolri dalam kasus Pelarungan Darah Udin (wartawan Bernas Fuad M Syafruddin).

Alumnus FH UII angkatan 1976 ini juga pernah menjadi Direktur LBH Yogyakarta pada 1983-1989. Artidjo juga pernah menempuh pendidikan untuk lawyer mengenai Hak Asasi Manusia di Columbia University selama enam bulan. Artidjo juga bekerja di Human Right Watch divisi Asia di New York selama dua tahun.

Pulang dari Negeri Paman Sam, Artidjo lalu mendirikan kantor pengacara yang dia namakan Artidjo Alkostar and Associates. Namun pada tahun 2000, pria berdarah Madura ini harus menutup kantor hukumnya karena terpilih sebagai hakim agung.

Artidjo hingga saat ini masih mengajar di kampus almamaternya. Artidjo mengajar setiap Sabtu, dari pagi hingga malam hari. Mantan aktivis HMI ini mengajar hukum acara pidana dan etika profesi serta mengajar mata kuliah HAM untuk S2. Artidjo biasa pulang ke Yogyakarta Jumat sore dan dijemput keponakannya di bandara dengan menggunakan motor.

Saat awal menjadi Hakim Agung, Artidjo bahkan sering naik bajaj atau taksi untuk menuju Gedung Mahkamah Agung. Hal itu karena di awal karirnya, hakim agung belum mendapatkan kendaraan dinas. Bahkan karena belum juga mendapat fasilitas rumah dinas dari MA, Artidjo mengontrak sebuah rumah di perkampungan di Kramat Kwitang, Jakarta Pusat, di belakang deretan bengkel las.

Kesederhanaan dan kejujuran telah menempa Artidjo. Berangkat dari padepokan kesederhanaan dan kejujuran itu kini Artidjo menjadi Hakim Agung yang tanpa ampun menghukum koruptor. Vonis ringan yang dijatuhkan hakim di bawahnya dia rombak dan tetap dengan argumen hukum yang kuat.

Lalu siapa lagi koruptor yang bakal merasakan beratnya palu besi yang digenggam Artidjo?

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More