Ayo Dukung Serginho Van Dijk dkk di Vietnam

Inilah jadwal Timnas Indonesia saat berlaga di AFF Suzuki Cup 22 November-22 Desember 2015 di Vietnam dan Singapura.

Presiden Curhat di Twitter Tentang Megawati

Ia mengklaim selama 10 tahun ini ia sudah berupaya untuk menjalin komunikasi lagi dengan Mega namun Allah belum mengizinkan.

Pemerintah: Pilkada Tak Langsung Sesuai UUD 1945

Pernyataan pemerintah disampaikan oleh Pelaksana Tugas Dirjen Perundang-undangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Mualimin Abdi. Mualimin memberikan keterangan saat UU Pemda dan UU Penyelenggara Pemilu diuji materi oleh Forum Kajian Hukum dan Konstitusi yang menginginkan pilkada dilaksankan melalui DPRD.

Profil Universitas Negeri Yogyakarta

Univeristas Negeri Yogyakarta (UNY) adalah Universitas "pecahan" dari Universitas Gadjah Mada.

Anis Matta: Kita Menangkan Empat Pertarungan

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta, kembali menegaskan bahwa partai Koalisi Merah Putih masih solid. Kemenangan pertarungan keempat di parlemen yang salah satunya adalah mengenai RUU Pilkada yang telah diputuskan untuk dipilih melalui DPRD.

Selasa, 18 Maret 2014

Tak Berguna, Bandar Ogah Taruhan Manchester United

Tak Berguna, Bandar Ogah Taruhan Manchester United 

Bola.net - Fans Manchester United, utamanya yang gemar bertaruh melalui Betfred, mungkin bisa sedikit tersenyum meski timnya baru saja dikalahkan Liverpool 3-0 minggu lalu.

Pasalnya, bandar taruhan asal Inggris tersebut memutuskan untuk mengembalikan uang taruhan dari mereka yang sudah terlanjur yakin United bakal bisa mempertahankan gelar juara Premier League musim ini. Menurut laporan Metro, jumlah uang yang dikembalikan mencapai 300.000 poundsterling.

"Fans yang begitu loyal tidak akan memiliki sedikitpun kemungkinan menang bersama Manchester United. Musim ini setan merah amat tak berguna, tak ada harapan, dan tak berarti apapun," tutur Fred Done, salah satu penggagas rumah taruhan Betfred.

"Salah satu alasan saya melakukan ini adalah, dan menjadi yang pertama melakukannya, adalah cara fans bernyanyi untuk tim merka meski mereka kalah 3-0 dari Liverpool. Saya tidak bisa percaya itu dan mereka berhak mendapat tim yang lebih baik dari apa yang disajikan oleh David Moyes," pungkas Done. (met/rer)

Ada Teriakan "Hidup Prabowo" di Tengah Kampanye PDI Perjuangan

 

JAKARTA- Ada kejadian menggelikan di tengah kampanye ratusan massa PDI Perjuangan di Lapangan Cenderawasih, Jakarta Barat. Saat acara belum dimulai, tiba-tiba muncul suara dukungan untuk lawan politik partai berlambang banteng moncong putih itu.

"Hidup Prabowo!", teriak salah seorang pembawa acara di atas panggung, Minggu (16/3/2014).

Tak tanggung-tanggung, teriakan itu tak hanya terlontar sekali, melainkan sekira tiga kali. Bahkan dan mendapat sambutan dari ratusan massa yang hadir.

Sebagaimana diketahui, Prabowo merupakan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang juga dicalonkan sebagai calon Presiden. Sejumlah petinggi PDI Perjuangan enggan berkomentar mengenai kejadian tersebut. (ugo)

Ikut SNMPTN, Artis Ini Ngebet Kuliah Kedokteran

Belinda Camesi. (Foto: Runi Sari/Okezone) 

JAKARTA - Aktris cantik Belinda Camesi bercita-cita ingin menjadi Dokter. Kelak, saat kuliah nanti dirinya pun ingin mengambil Fakultas Kedokteran (FK), kendati belum mengetahui kampus mana yang akan dipinangnya.

"Ingin kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas (FKUI). Tapi UI susah, saingannya banyak, di SMAN 8 juga banyak yang mendaftar yang sama. Jadi, harus menonjol banget dan belum tahu mau kuliah di mana," ujarnya saat berkunjung ke Redaksi Okezone, belum lama ini.

Siswi SMAN 8 Jakarta Selatan itu pun akan mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) atau melalui jalur undangan. Nah, demi bisa tembus jalur undangan, dirinya sudah mempersiapkan sejak dini.

"Kalau mau ulangan ikut les privat, kalau ada mata pelajaran (mapel) yang dimengerti aku pelajari lagi, soalnya kalau lama enggak dilatih bakal lupa. Terus kalau ada PR langsung dikerjakan, kalau lama-lama bakal numpuk dengan PR yang sulit dimengerti lainnya," ucap siswi program studi (Prodi) IPA itu.

Selain mendaftar SNMPTN, dirinya juga ikut Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dengan cadangan kampus swasta.

"Tapi sejauh ini masih sama dengan FK dan cadangannya Fakultas Teknik (FT) seperti Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) di Institut Teknologi Bandung (ITB), Fisika, Farmasi, enggak tahu juga sejauh ini masih mencari-cari untuk jurusan Teknik. Saat ini masih suka sama Kedokteran," ungkap cewek kelahiran Jakarta 2 Februari 1998 itu.

Selain itu, pemain film Guardian yang bakal rilis pada April 2014 itu enggan kuliah di kampus yang dekat dari rumahnya. Dia pun ingin kuliah yang mempunyai jarak agak jauh dari rumahnya.

"Enggak mau terlalu dekat-dekat di sini, seperti Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Institut Teknologi Bandung (ITB)," bebernya.

Dirinya pun sudah merencanakan untuk ngekos bareng teman-temannya jika memang harus kuliah di luar daerah. "Kalau di Universitas Negeri Solo (UNS) ada rumah saudara, jadi kemungkinan aku bisa tinggal di sana," tuturnya. (ade)

Putus Asa, Media Malaysia Salahkan Indonesia atas Hilangnya MH370

Pesawat Malaysia Airlines (Foto: Reuters) 

KUALA LUMPUR - Media Malaysia yang mendukung pemerintah, Utusan Malaysia, membuat tuduhan spekulatif mengenai hilangnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370. Mereka menuduh Indonesia terlibat dalam insiden ini.

Utusan Malaysia mengeluarkan tuduhan tersebut berdasarkan situs teori konspirasi Cabal Times. Dalam spekulasinya, situs tersebut menyebutkan pesawat MH370 terbang ke Pangkalan Militer Amerika Serikat (AS) di Diego Gracia.

Menurut Cabal Times yang ditelan mentah-mentah oleh Utusan Malaysia, radar Indonesia sudah pasti mengetahui keberadaan dari pesawat tersebut. Utusan menyebutkan Indonesia memiliki perjanjian kerja sama rahasia dengan AS, sehingga tidak memberi tahu data radar yang menunjukkan keberadaan pesawat Malaysia Airlines.

"Namun, persoalannya Indonesia yang dipercayai negara terlibat dalam gerakan 'rahasia globalisasi' atau pakatan Barat yang mempunyai agenda tertentu, sudah pasti berdiam diri tentang apa yang mereka kesan pada radar mereka, dakwa portal itu," tulis Utusan Malaysia, seperti disitat oleh Okezone, Selasa (18/3/2014).

Sebelumnya, Perdana Menteri Najib Razak memastikan bahwa pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 berbelok arah dengan disengaja. Razak pun mengakui bahwa sistem pemancar pesawat dan komunikasi dinonaktifkan dengan sengaja.

Utusan pun mempertanyakan mengapa tidak ada pihak yang melaporkan mengenai keberadaan MH370? Menurut mereka hal tersebut dilakukan karena pasukan AS mematuhi standar operasional yang berlaku. Mereka juga menuduh bahwa pihak AS menutup mata atas apa yang dilihat di radar.

Sementara Utusan menjelaskan paparan dari Cabal Times terkait tindakan AS yang tidak memberitahukan keberadaan MH370. Hal tersebut terkait karena MH370 membawa sejumlah besar rakyat China dan AS ingin merusak hubungan Malaysia dengan China.

Utusan Malaysia beberapa kali menunjukkan sikap tidak bersahabat dengan Indonesia. Media ini sebelumnya mempublikasikan editorial yang menyebut mantan Presiden Habibie sebagai pengkhianat.

Sedangkan proses pencarian dari MH370 oleh Pemerintah Malaysia dianggap berlangsung lamban. Bahkan Pemerintah Malaysia sendiri yang memberikan kesan menutupi informasi yang ada.

Pengamat penerbangan Australia, Geoffrey Thomas, mengatakan, pihak Malaysia tidak memberikan keterangan jelas mengenai pemancar pesawat yang dinonaktifkan secara sengaja.

Bagi Thomas, telatnya Pemerintah Malaysia mengumumkan informasi tersebut sangat tidak bisa diterima. Menurutnya, bila informasi itu langsung dikeluarkan, bisa membuat regu pencari mencari di lokasi yang tepat tanpa harus membuang waktu dan tenaga melakukan pencarian di Laut China Selatan. (faj)

Jurusan IPS & Bahasa Juga Bagus Kok

Ilustrasi. (Foto: Dede Kurniawan/Okezone) 

JAKARTA - Hingga saat ini, sebagian besar orangtua masih berasumsi jika jurusan eksak lebih baik dari sosial. Bahkan, seringkali anggapan itu "dipaksakan" kepada anak sehingga memilih jurusan IPA.

Fenomena tersebut kerap kali muncul dalam pemilihan jurusan saat SMA maupun kuliah. Kepala Sekolah SMAN 3 Jakarta Ni Ketut Diah Chaerani mendapati, saat mengisi angket untuk peminatan siswa kelas X di sekolahnya, minat orangtua dan anak tidak sejalan.

"Kadang, dalam angket peminatan, orangtua dan anak inginnya masuk IPA. Padahal praktiknya baik nilai di SMP dari kelas 7-9 maupun hasil psikotes menunjukkan lebih cocok jurusan verbal. Sering kali jadinya maksa," kata Diah dalam "Persiapan Implementasi Kurikulum 2013 Secara Masif", di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (14/3/2014).

Diah menyadari, mindset orangtua mengenai peluang karier jurusan IPA sudah terlanjur terbentuk. Sehingga bukan hal mudah mengubah pola pikir itu. Maka, Diah pun menggunakan contoh alumni maupun tokoh sukses lain yang berasal dari jurusan IPS.

"Mengubah mindset orangtua tidak mudah. Makanya kami sering memberikan contoh orang-orang sukses dari jurusan IPS. Memberikan pemahaman kepada mereka bahwa masing-masing jurusan punya kelebihan dan kekurangan di bidang kerja," jelasnya.

Keadaan tersebut juga membuat Ketua Unit Implementasi Kurikulum 2013 Tjipto Sumadi merasa heran. Dia menilai, setiap jurusan memiliki peluang karier yang sama besar.

"Sebanyak 90 persen minat IPA padahal lulusannya jadi insinyur, jadi tukang. Jurusan bahasa paling hebat jadi penerjemah, asisten manajer. Yang paling hebat justru jurusan IPS, yang akan jadi bos, jadi manajer," canda Tjipto.

Tjipto mengimbau agar para siswa tidak hanya memilih jurusan untuk prospek kerja saat ini. Tapi justru berpikir lebih jauh, termasuk era globalisasi saat ini.

"Saya pernah bertemu mahasiswa Korea yang ambil jurusan bahasa Indonesia. Dia punya tiga alasan, yaitu jumlah laki-laki di Korea semakin dikit, tingkat pertumbuhaan ekonomi di Korea Selatan sangat tinggi, keinginan untuk berinvestasi di Indonesia. Setelah lulus kuliah, dia akan buka usaha di Indonesia dan menikah dengan pria Indonesia. Orang-orang di negara lain tidak berpikir belajar hanya untuk sekarang tapi ke depan," tutupnya. (ade)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More