Ayo Dukung Serginho Van Dijk dkk di Vietnam

Inilah jadwal Timnas Indonesia saat berlaga di AFF Suzuki Cup 22 November-22 Desember 2015 di Vietnam dan Singapura.

Presiden Curhat di Twitter Tentang Megawati

Ia mengklaim selama 10 tahun ini ia sudah berupaya untuk menjalin komunikasi lagi dengan Mega namun Allah belum mengizinkan.

Pemerintah: Pilkada Tak Langsung Sesuai UUD 1945

Pernyataan pemerintah disampaikan oleh Pelaksana Tugas Dirjen Perundang-undangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Mualimin Abdi. Mualimin memberikan keterangan saat UU Pemda dan UU Penyelenggara Pemilu diuji materi oleh Forum Kajian Hukum dan Konstitusi yang menginginkan pilkada dilaksankan melalui DPRD.

Profil Universitas Negeri Yogyakarta

Univeristas Negeri Yogyakarta (UNY) adalah Universitas "pecahan" dari Universitas Gadjah Mada.

Anis Matta: Kita Menangkan Empat Pertarungan

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta, kembali menegaskan bahwa partai Koalisi Merah Putih masih solid. Kemenangan pertarungan keempat di parlemen yang salah satunya adalah mengenai RUU Pilkada yang telah diputuskan untuk dipilih melalui DPRD.

Senin, 28 April 2014

Polisi Ceko Todong Pistol ke Kepala Diplomat RI

Dituduh Teroris, Diplomat RI Diciduk Polisi Ceko   
VIVAnews -  Seorang diplomat Indonesia mengaku ditodongkan senjata di kepalanya oleh Unit Deteksi Kejahatan Terorganisir (UOOZ) ketika sedang menunaikan salat Jumat. Kejadian itu, berlangsung sekitar pukul 13.10 waktu setempat pada Jumat, 25 April 2014.

Dihubungi VIVAnews melalui telepon pada Senin, 28 April 2014, Sekretaris I KBRI di Praha, Ceko, Wahono Yulianto menjelaskan kronologi peristiwa yang membuatnya terkejut.

"Saat itu, kami sedang salat Jumat di gedung Islamic Foundation. Saat Imam akan menyampaikan khotbah, tiba-tiba dari arah bawah orang ramai berteriak ada polisi," ujar Wahono.

Teriakan itu bukan sekadar isapan jempol, karena beberapa polisi dengan berpakaian dan senjata lengkap langsung merangsek masuk ke dalam gedung Islamic Foundation. Saat peristiwa itu terjadi, kira-kira terdapat sekitar 100 orang jemaah di dalamnya. 

"Mereka awalnya merangsek masuk ke ruangan yang besar untuk salat. Sementara saya ada di ruangan yang lebih kecil. Mereka akhirnya mendatangi ruangan kami," lanjut Wahono.

Polisi lantas menodongkan senjata ke kepala para jemaah, termasuk kepala Wahono.  "Saya hanya mendengar beberapa kalimat dalam Bahasa Inggris, seperti hands up dan I don't want to discuss with you," kata dia.

Sebagian orang merasa tidak terima diperlakukan begitu. Lalu, lanjut Wahono, beberapa orang terlihat adu mulut dengan petugas polisi. "Yang beragumen tadi, langsung diborgol dan dimasukkan ke dalam mobil tahanan," tutur Wahono.

Dia tidak ikut ditahan polisi. Saat kejadian, terdapat 10 WNI. Enam orang dibebaskan termasuk dia, sementara empat orang yang bekerja di bidang administrasi belum diizinkan keluar. Dari 10 WNI, sembilan orang merupakan staf KBRI sisanya pelajar RI di Ceko.

"Saat mereka kembali, mereka lalu menanyakan jamaah yang membawa identitas diplomat," kata dia.  

Selain diplomat asal Indonesia, Wahono bertutur juga ada diplomat dari Pakistan dan Mesir.

"Mereka semua kaget, karena hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Begitu diperintah polisi, mereka langsung merunduk. Sehingga, kami tidak tahu penyebab mereka merangsek masuk Islamic Foundation," ujar Wahono.

Mereka semua baru dilepas pada pukul 16.30 waktu setempat. Atas perlakuan itu, KBRI Praha, kata Wahono akan menyampaikan nota protes kepada Pemerintah Ceko.

"Hari ini rencananya kami akan menyampaikan nota protes. Kami masih menunggu waktu yang diberikan oleh Kementerian Luar Negeri Ceko," ujarnya.

Kepolisian Ceko mengatakan bahwa operasi itu dilakukan untuk menangkap redaktur sebuah buku Islam yang diduga berisikan sentimen rasisme, anti-Yahudi, xenophobia dan kekerasan. Nama pria dan buku yang ditulisnya tidak dipublikasikan. (umi)

sumber: Vivanews.com

Rabu, 23 April 2014

Bukan Salah Rokku yang Mini, Tapi Otakmu yang "Mini"

Ilustrasi: okezone 

JAKARTA - Setiap orang berpotensi menjadi korban pelecehan seksual. Dari siswa taman kanak-kanak yang tidak berdaya, hingga mahasiswa yang sudah dewasa.

Menurut salah satu laporan American Association of University Women (AAUW), laki-laki maupun perempuan rentan mengalami pelecehan seksual. Karena itulah, penting bagi kita memahami berbagai fakta tentang pelecehan seksual di kampus, seperti yang dilansir AAUW, Rabu (23/4/2014).

Hasil riset AAUW menunjukkan, banyak mahasiswa mengalami pelecehan seksual saat di kampus. Bentuknya, mulai dari tindakan seksual yang tidak diinginkan hingga pemaksaan atas hubungan seksual.

Berbagai pengalaman ini membuat mahasiswa, khususnya perempuan, merasa bingung, marah, tidak nyaman dan kecewa dengan pengalaman masa kuliah mereka. Akibatnya, para korban kerap menghindari berbagai tempat di kampus, mengubah jadwal kuliah mereka, bolos kuliah atau kegiatan ekstrakurikuler bahkan mengubah cara hidup mereka untuk menghindari peristiwa serupa terjadi lagi.

Meskipun banyak kampus memiliki kebijakan masing-masing tentang pelecehan seksual, insiden ini terus berlangsung dan memakan lebih banyak korban. Pelecehan seksual pun merusak kesempatan seseorang untuk meraih prestasi akademis dan profesional, sekaligus memengaruhi hidup mereka.

Bentuk pelecehan seksual

- Ucapan verbal, perilaku nonverbal dan perilaku fisik dengan tendensi seksual;
- Gurauan (lelucon) cabul yang tidak diinginkan, penghinaan berbasis gender dan kontak seksual;
- Perilaku yang menyebabkan lingkungan belajar atau bekerja yang tidak aman secara seksual;

Fakta tentang pelecehan seksual

- Dapat muncul di antara sesama jenis;
- Korban pelecehan seksual tidak harus orang yang mendapat pelecehan secara langsung, tetapi juga mereka yang terpengaruh perilaku tersebut;
- Mahasiswi lebih banyak menjadi korban pelecehan seksual di kampus daripada mahasiswa;
- Sebagian besar korban pelecehan seksual mengenal baik pelaku;
- Banyak korban pelecehan seksual tidak menceritakan kejadian yang menimpanya;
- Sebagian besar pelecehan seksual terjadi di kamar kos (asrama);

Dampak ke korban


Secara fisik dan emosional, sebagian besar korban pelecehan seksual merasa kecewa, marah, malu, dan takut.

Di antara dampak yang dialami korban pelecehan seksual dari segi akademik adalah gangguan tidur, kehilangan selera makan, kurang berpartisipasi di kelas, menghindari kelompok belajar, berpikir untuk pindah kuliah, benar-benar pindah kampus, menghindari perpustakaan, ganti jurusan, hingga enggan menemui dosen. Korban bisa jadi hanya mengalami satu dari hal-hal tersebut, namun banyak juga yang merasakan beberapa dampak.

Tampilan Baru Twitter Mirip Facebook

Screenshot by Softpedia 

CALIFORNIA - Twitter akhirnya resmi meluncurkan tampilan baru untuk halaman profil pengguna. Perubahan ini sudah menjalani pengujian selama beberapa pekan, sebelum akhirnya diluncurkan untuk semua pengguna.

Ada beberapa perubahan besar dengan tampilan baru profil ini. Di antaranya foto profil lebih besar, sedangkan gambar cover menghiasai seluruh bagian atas halaman profil. Twitter menyarankan pengguna menggunakan gambar dengan resolusi 1500 x500 piksel.

Selain itu, informasi profil yang berada sisi kiri bersamaan dengan foto, membuat keseluruhan tampilan Twitter terlihat seperti Facebook. Demikian dilansir Softpedia, Rabu (23/4/2014).

Di bagian bawah gambar cover, terdapat keterangan jumlah tweet, foto atau video, following, dan follower pengguna. Pengguna juga bisa mengakses tweet favorit di tempat yang sama.

Bagi pengguna yang belum ingin menerapkan tampilan profil baru, maka tetap bisa menggunakan yang lama, Setidaknya sampai Twitter menerapkan tampilan baru ini sebagai bawaan.
(amr)

Sabtu, 19 April 2014

Kamu Tahu Nggak Sih Sejarah UN?

Ilustrasi. (Foto: Dede Kurniawan/Okezone) 
JAKARTA - Ujian nasional (UN), selalu menjadi perbincangan masyarakat setiap tahunnya. Mulai dari sistem ujian yang terlalu susah, sampai pelaksanaan UN yang terhambat, menjadi salah satu topik utama.

Tapi, tahu enggak sih kalian kapan sejarah UN itu ada? Yuk kita lihat sejak kapan ujian nasional ini didirikan.

1950-1960anUjian akhir pada tahun ini disebut Ujian Penghabisan. Ujian penghabisan dilakukan secara nasional dan seluruh soal dibuat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan. Seluruh soal dalam bentuk esai. Hasil Ujian tidak diperiksa di sekolah tempat ujian, tetapi di pusat rayon.

1965-1971Semua mata pelajaran diujikan dalam hajat yang disebut ujian Negara. Bahan ujian dibuat oleh pemerintah pusat dan berlaku untuk seluruh wilayah Indonesia. Pemerintahan waktu ujian.

1972-1979Pemerintah memberikan kebebasan setiap sekolah atau sekelompok setiap sekolah atau sekelompok sekolah menyelenggarakan ujian sendiri. Pembuatan soal dan proses penilaian dilakukan masing-masing sekolah atau kelompok. Pemerintah hanya menyusun pedoman dan panduan yang bersifat umum.

1980-2000Mulai dari diselenggarakan ujian akhir nasional yang disebut evaluasi belajar tahan akhir nasional (Ebtanas). Model ujian akhir ini menggunakan dua bentuk yaitu Ebtanas untuk mata pelajaran pokok sedang EBTA untuk mata pelajaran non-ebtanas.

Ebtanas dikoordinasikan pemerintah pusat dan EBTA dikoordonasi pemerintah provinsi. Kelulusan ditentukan oleh kombinasi dua evaluasi tadi ditambah nilai ujian harian yang tertera di buku rapor.

2001-2004Ebtanas diganti menjadi ujian akhir nasional (Unas). Hal yang menonjol dalam peralihan nama Ebtanas menjadi UNAS adalah penentuan kelulusan siswa, yaitu dalam Ebtanas kelulusananya berdasarkan nilai Ebtanas Murni, sedangkan Unas ditentukan pada mata pelajaran secara Individual.

2005-2009Perubahan sistem yaitu pada target wajib belajar pendidikan (SD/MI/SD-LB/MTS/SMP/SMP-LB/SMA/MA/SMK/SMA-LB), sehingga nilai kelulusan ada target minimal.

2010-sekarang Unas diganti menjadi Ujian Nasional (UN). Dengan target, para minimal UN sehingga dapat lulus UN dengan baik.

Perlu diketahui, ujian negara ternyata mempunyai tiga landasan lho. Pertama, UU sistem pendidikan Nasional (sisdiknas) nomor 20/2003. Kedua PP nomor 19/2005 tentang standar nasional pendidikan. Ketiga, Permendiknas 47/2006.

Sumber: Litbang Sindo

Kamis, 17 April 2014

Tingkah Aneh Peserta UN karena Soal Matematika

Suasana ujian nasional. (Foto: Arif Julianto/Okezone) 
MANDAILING NATAL - Matematika memang bisa membuat kita gigit jari. Berbagai rumus dan formula kalimat matematika sering membuat bingung dan pusing.

Nampaknya inilah yang dirasakan salah seorang siswa peserta ujian nasional (UN) di Mandailing Natal, Sumatera Utara. Saat mengerjakan soal matematika di jam pertama ujian, siswa SMK ini bertingkah aneh. Dia tidak berhenti menjulur-julurkan lidahnya, layaknya orang stres.

Selain aksi aneh itu, dia juga sempat tidur-tiduran. Padahal ujian masih berlangsung dan lonceng penanda usainya ujian belum berdentang. Tingkah tak lazim siswa tersebut baru berhenti setelah pengawas menegurnya.

Beruntung, sebagai siswa SMK, dia hanya perlu mengerjakan soal Matematika pada UN hari kedua ini. Siswa jurusan IPA masih harus berkutat dengan ujian Kimia pada jam kedua. Sedangkan siswa jurusan IPS harus mengerjakan soal Sosiologi, siswa jurusan Bahasa menekuni soal Antropologi dan siswa Madrasah Aliyah menjawab soal-soal Fikih. (Ahmad Husein Lubis/Sindo TV/rfa)

sumber: Okezone.com

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More