JAKARTA - Setiap orang berpotensi menjadi korban
pelecehan seksual. Dari siswa taman kanak-kanak yang tidak berdaya,
hingga mahasiswa yang sudah dewasa.
Menurut salah satu laporan
American Association of University Women (AAUW), laki-laki maupun
perempuan rentan mengalami pelecehan seksual. Karena itulah, penting
bagi kita memahami berbagai fakta tentang pelecehan seksual di kampus,
seperti yang dilansir AAUW, Rabu (23/4/2014).
Hasil riset AAUW
menunjukkan, banyak mahasiswa mengalami pelecehan seksual saat di
kampus. Bentuknya, mulai dari tindakan seksual yang tidak diinginkan
hingga pemaksaan atas hubungan seksual.
Berbagai pengalaman ini
membuat mahasiswa, khususnya perempuan, merasa bingung, marah, tidak
nyaman dan kecewa dengan pengalaman masa kuliah mereka. Akibatnya, para
korban kerap menghindari berbagai tempat di kampus, mengubah jadwal
kuliah mereka, bolos kuliah atau kegiatan ekstrakurikuler bahkan
mengubah cara hidup mereka untuk menghindari peristiwa serupa terjadi
lagi.
Meskipun banyak kampus memiliki kebijakan masing-masing
tentang pelecehan seksual, insiden ini terus berlangsung dan memakan
lebih banyak korban. Pelecehan seksual pun merusak kesempatan seseorang
untuk meraih prestasi akademis dan profesional, sekaligus memengaruhi
hidup mereka.
Bentuk pelecehan seksual
- Ucapan verbal, perilaku nonverbal dan perilaku fisik dengan tendensi seksual;
- Gurauan (lelucon) cabul yang tidak diinginkan, penghinaan berbasis gender dan kontak seksual;
- Perilaku yang menyebabkan lingkungan belajar atau bekerja yang tidak aman secara seksual;
Fakta tentang pelecehan seksual
- Dapat muncul di antara sesama jenis;
-
Korban pelecehan seksual tidak harus orang yang mendapat pelecehan
secara langsung, tetapi juga mereka yang terpengaruh perilaku tersebut;
- Mahasiswi lebih banyak menjadi korban pelecehan seksual di kampus daripada mahasiswa;
- Sebagian besar korban pelecehan seksual mengenal baik pelaku;
- Banyak korban pelecehan seksual tidak menceritakan kejadian yang menimpanya;
- Sebagian besar pelecehan seksual terjadi di kamar kos (asrama);
Dampak ke korban
Secara fisik dan emosional, sebagian besar korban pelecehan seksual merasa kecewa, marah, malu, dan takut.
Di
antara dampak yang dialami korban pelecehan seksual dari segi akademik
adalah gangguan tidur, kehilangan selera makan, kurang berpartisipasi di
kelas, menghindari kelompok belajar, berpikir untuk pindah kuliah,
benar-benar pindah kampus, menghindari perpustakaan, ganti jurusan,
hingga enggan menemui dosen. Korban bisa jadi hanya mengalami satu dari
hal-hal tersebut, namun banyak juga yang merasakan beberapa dampak.
0 komentar:
Posting Komentar