Ayo Dukung Serginho Van Dijk dkk di Vietnam

Inilah jadwal Timnas Indonesia saat berlaga di AFF Suzuki Cup 22 November-22 Desember 2015 di Vietnam dan Singapura.

Presiden Curhat di Twitter Tentang Megawati

Ia mengklaim selama 10 tahun ini ia sudah berupaya untuk menjalin komunikasi lagi dengan Mega namun Allah belum mengizinkan.

Pemerintah: Pilkada Tak Langsung Sesuai UUD 1945

Pernyataan pemerintah disampaikan oleh Pelaksana Tugas Dirjen Perundang-undangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Mualimin Abdi. Mualimin memberikan keterangan saat UU Pemda dan UU Penyelenggara Pemilu diuji materi oleh Forum Kajian Hukum dan Konstitusi yang menginginkan pilkada dilaksankan melalui DPRD.

Profil Universitas Negeri Yogyakarta

Univeristas Negeri Yogyakarta (UNY) adalah Universitas "pecahan" dari Universitas Gadjah Mada.

Anis Matta: Kita Menangkan Empat Pertarungan

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta, kembali menegaskan bahwa partai Koalisi Merah Putih masih solid. Kemenangan pertarungan keempat di parlemen yang salah satunya adalah mengenai RUU Pilkada yang telah diputuskan untuk dipilih melalui DPRD.

Senin, 19 Mei 2014

Sepeda Gembira dan Jalan Sehat Dies UNY



YOGYAKARTA, suaramerdeka.com - Untuk memeriahkan dies natalis UNY ke-50, digelar sepeda gembira dan jalan sehat yang dilaksanakan di Sleman. Sepeda sehat dilepas oleh Rektor UNY Prof Dr Rochmat Wahab MPd MA di halaman gedung Rektorat UNY.

Dalam sambutannya, Rektor mengatakan bahwa dies natalis yang dilaksanakan tiap tahun ini merupakan kegiatan rutin untuk menunjukkan pada masyarakat bahwa unsur yang ada di universitas juga bermanfaat bagi masyarakat. ''Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kebersamaan masyarakat dengan UNY,'' katanya.

Menurut Ketua Dies Natalis UNY Dr Widyastuti Purbani MA, kegiatan itu merupakan puncak agenda dies yang bersifat keolahragaan. ''Kami selenggarakan sepeda gembira dan jalan sehat karena dalam raga yang sehat terdapat jiwa yang sehat,'' ujarnya.

Peserta sepeda gembira dan jalan sehat kali ini diikuti 1.800 peserta. Rute jalan sehat mengelilingi kampus UNY. Sementara rute sepeda gembira menempuh jarak sekitar 15 km melewati sejumlah ruas jalan di Sleman dan Yogyakarta di antaranya Jalan Gejayan, Ring Road Utara, Jalan Nyi Condrolukito (Jalan Monjali), Jalan AM Sangaji, Kleringan, Kotabaru, Bundaran UGM, dan finish kembali di halaman Rektorat UNY.

Dalam lomba itu disediakan 50 hadiah di antaranya lima buah sepeda motor Suzuki Nex, kulkas, sepeda, handphone, dan sebagainya.

Ada Pendamping, Tak Bingung Lagi Daftar SBMPTN 2014

Ilustrasi: okezone 
MAKASSAR - Panlok 80 Universitas Negeri Makassar (UNM) - Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Alauddin, Makassar menyediakan pendampingan dalam pendaftaran online Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2014. Pendaftaran SBMPTN 2014 dibuka pada 12 Mei hingga 6 Juni 2014.
Ketua Panlok 80 Prof. Sofyan Salam di Hotel Lamacca UNM Makassar, Senin (19/5/2014) mengemukakan, kuota yang dialokasikan untuk jalur SBMPTN minimal 50 persen dari total penerimaan. Sedangkan kuota penerima di jalur Mandiri berkisar 20 persen.
"UNM tahun ini menyediakan daya tampung sebesar 3.930 orang atau menurun dari tahun lalu yang berkisar 6.000-an. Tujuannya untuk memberikan pelayanan secara lebih baik dari segi akademik," kata Prof Sofyan yang juga Pembantu Rektor I UNM.
Di tempat yang sama, Wakil Rektor I UIN Alauddin Prof. Ahmad Sewang menyebutkan, UIN mengalokasikan penerimaan 4.000 mahasiswa baru dari jalur SBMPTN dan 1.000 lewat jalur mandiri.
Menurut Sofyan, hingga saat ini sudah sekira 7.000 calon mahasiswa yang mendaftar SBMPTN. Panlok 80 menargetkan, pendaftar SBMPTN 2014 bertumbuh 20 persen dari total sekira 14 ribu orang yang mendaftarkan diri tahun lalu.
Diketahui, Angka Partisipasi Kasar (APK) perguruan tinggi di Indonesia baru mencapai kisaran 18,7 persen. Diharapkan SBMPTN tahun ini dapat mendongkrak APK yang masih terbilang minim tersebut. (rfa)
x

Siswa Bahasa & Agama di Yogya Lulus Semua

Suasana ujian nasional. (Foto: Arif Julianto/Okezone)


YOGYAKARTA - Sebanyak 13 pelajar setingkat SLTA se-DIY tidak lulus ujian nasional tahun 2014 ini. Rinciannya, dua siswa dari pelajar SLTA jurusan IPA, dan enam pelajar dari SLTA jurusan IPS.
"Lima pelajar lainnya merupakan siswa SMK dari berbagai jurusan. Sedangkan siswa jurusan Bahasa dan Agama semua lulus," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY Baskara Aji di kantornya, Senin (19/5/2014).
Baskara menyampaikan, keseluruhan peserta UN SMA/sederajat 2014 di Yogyakarta untuk jurusan IPA ada 20.147 siswa, untuk jurusan IPS ada 9.424 dan untuk jurusan Bahasa ada 189. Selain itu, 648 siswa merupakan peserta UN dari MA dan 24.805 peserta merupakan siswa SMK baik swasta dan negeri.
Dari kelompok belajar paket C, kata Baskara, ada juga peserta UN 2014 yang tidak lulus UN. Mereka adalah empat peserta jurusan IPA dan 79 peserta jurusan IPS.
"Total peserta UN Kejar Paket C ada 1.208 orang, siswa IPA 50 orang dan siswa IPS 1.158 orang," tuturnya. (rfa)

Siswa Cemas Tapi Yakin Lulus UN

Suasana ujian nasional. (Foto: Arif Julianto/Okezone) 

JAKARTA - Hasil Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK/MA akan diumumkan pada 20 Mei 2014. Meski deg-degan, para pelajar XII ini tetap merasa yakin bisa lulus dalam UN 2014.
Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang pelajar kelas XII Santo Thomas Yogyakarta, Francisca Amanda. Cisca -begitu dia biasa disapa- mengaku optimistis lulus dalam UN 2014.
"Deg-degan itu pasti. Tapi ya harus yakin kalau lulus. Matematika itu yang paling ngeri. Tapi yakin bisa lulus," ujar Cisca kepada Okezone, Senin (19/5/2014).
Pendapat senada juga disampaikan oleh Novi. Pelajar kelas XII SMAN 38 Jakarta itu merasa was-was dengan hasil UN yang akan diumumkan esok hari.
"Deg-degan banget nunggu besok. Enggak bisa dihilangkan rasa deg-degannya. Paling aku berdoa saja biar besok dapat hasil yang memuaskan," papar Novi.
Tak jauh berbeda, pelajar kelas XII IPA SMA Mardi Waluya Cibinong Ardhika menyatakan kekhawatiran yang sama. Namun, dia berharap bisa meraih nilai memuaskan dalam hasil UN.
"Harus optimis lulus walaupun deg-degan. Tapi saya sudah memberikan usaha terbaik dan sisanya tinggal berdoa semoga besok bisa lulus dan dapat nilai yang memuaskan," kata Dhika.
Pada 20 Mei 2014, hasil kelulusan UN tingkat SMA/SMK/MA akan diumumkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Bahkan sejumlah sekolah menyediakan pengumuman secara online pada situs sekolah masing-masing, seperti SMAN 70 dan SMAN 68 Jakarta. (rfa)

Minggu, 18 Mei 2014

Demi Kuliah di PTN, Upik Rela Nganggur Satu Tahun

Titik Ulfatun bersama kedua orangtuanya. (Foto: dok. UNY)  
Yogyakarta - Sejumlah mahasiswa mungkin merasa tidak bersyukur atas kesempatan kuliah yang mereka miliki. Sehingga tidak mengherankan jika mereka menjalani perkuliahan dengan tidak serius yang terlihat dari perolehan nilai Indeks Prestasi Akademis (IPK) maupun waktu kuliah yang sangat panjang.

Padahal, tidak semua anak berkesempatan untuk mengikuti perkuliahan sekalipun secara akademis mereka sangat berprestasi. Titik Ulfatun, misalnya. Beruntung, berkat beasiswa Bidik Misi, Upik -begitu panggilan akrabnya- bisa menikmati kuliah di jurusan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Menginjak semester empat, prestasi akademik Upik tidak pernah kendur. Terakhir, dia mengantongi IPK 3,93 dan mengikuti silaturahmi mahasiswa Bidik Misi nasional di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ayah Upik, Ahmad Zaenudin adalah seorang buruh tani. Sementara sang bunda, Marsiyah, bekerja sebagai seorang ibu rumah tangga. Menurut Marsiyah, prestasi akademik Upik memang sudah terlihat sejak duduk di bangku sekolah dasar.

"Sejak SD, Upik selalu mendapatkan ranking pertama di kelasnya. Hanya sempat dua kali mendapat ranking dua, yaitu kelas satu dan kelas enam SD. Namun, dia selalu mendapatkan ranking terbaik sejak duduk di SMP hingga SMK," tutur Marsiyah, seperti disitat dari situs UNY, Jumat (16/5/2014).

Meski memiliki prestasi akademik gemilang, perjalanan anak kedua dari tiga bersaudara itu untuk kuliah tidaklah mudah. Dengan berat hati, alumni SMKN 2 Purworejo pada 2011 itu harus menunda keinginannya belajar selama setahun karena tidak diterima lewat jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) saat itu.

"Akhirnya saya mboro ke Bekasi dan bekerja di pabrik plastik. Hidup di sana berat karena biaya makan di sana mahal. Untunglah saya tidak kost karena tinggal di rumah paklik. Jadi saya bisa menghemat gaji," kenang Upik dengan mata berkaca-kaca.

Satu tahun berselang, keinginan Upik untuk kuliah kembali muncul. Warga desa Tamansari Kecamatan Butuh, Purworejo tersebut berkomunikasi lewat email dengan guru BK di sekolahnya agar bisa diikutsertakan dalam program Bidik Misi.

Gayung bersambut. Upik pun dapat mengikuti SNMPTN di SMKN 2 Bekasi. Demi lolos seleksi, dia membeli berbagai buku kisi-kisi maupun latihan soal SNMPTN. Semua itu dilakukannya sembari bekerja.

"Saya beli buku kisi-kisi soal SNMPTN. Saya pelajari tipe soalnya karena SNMPTN cenderung lebih ke SMA, padahal saya dari SMK. Akhirnya, saya pun diterima di jurusan Pendidikan Akuntansi UNY," tuturnya.

Setelah menjadi mahasiswa, Upik pun aktif pada UKMF Penelitian Kristal FE UNY dan juga mengajar di Panti Asuhan Putri Islam Umbulharjo. Menurut Upik, keikutsertaan dalam organisasi memberikan nilai tambah dan ilmu lebih dari perkuliahan di kelas.

Upik pun sukses membagi waktu antara kegiatan dan belajar. Kuncinya, kata Upik, memiliki jadwal harian.

"Biasanya saya mengerjakan tugas pada hari Sabtu atau Minggu. Namun bila tugasnya banyak maka saya akan usahakan selesai sebelum deadline," ungkap dara kelahiran Purworejo, 2 Juli 1993 itu.

Sebagai mahasiswa Bidik Misi yang telah dibiayai oleh negara, Upik berpendapat, sudah menjadi tanggung jawabnya untuk memberikan yang terbaik pula untuk negara. Bentuknya sederhana, yakni lewat prestasi akademik.

"Apa yang bisa saya berikan untuk negara? Saya hanya punya ini, hasil capaian belajar. Saya ingin membuat orangtua bangga. Mahasiswa Bidik Misi harus berkarya bagi orang lain,"ujar Upik. (rfa)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More