Jumat, 09 Mei 2014

Wah, Anak UGM Ngobrol Bareng Presiden Obama

Mahasiswa UGM Rida Nurafiati berkesempatan berbincang dengan Presiden AS Barack Obama dalam acara YSEALI di Malaysia. (Foto: dok. UGM) 
JAKARTA - Siapa tidak kenal Barack Obama? Presiden kulit hitam pertama di Amerika Serikat (AS) ini menginspirasi dan menjadi idola banyak orang di dunia.

Berencana bertemu dengannya saja sudah membuat kita antusias. Apalagi jika ternyata mendapat kesempatan bertanya dengan orang nomor satu di Negeri Paman Sam tersebut.

Inilah yang dialami dua mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM).
Rida Nurafiati, mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Prodi Akuntansi angkatan 2011; dan Fajar Andhiprabawa, mahasiswa Fisipol UGM Prodi Hubungan Internasional angkatan 2012 bertemu Presiden Barack Obama dalam Young South East Asian Leader Initiative (YSEALI). Bahkan, keduanya sempat bersalaman dan berdialog dengan Presiden Obama di Universiti Malaya, Malaysia.

Dalam kesempatan itu, Rida bertanya tentang makna kebahagiaan bagi Presiden Obama. Rida merupakan salah satu dari tujuh pemuda ASEAN yang dapat mengajukan bertanya langsung ke pemimpin negara adikuasa itu.

"Sangat surprise, saya bisa diberi kesempatan bertanya karena keterbatasan waktu yang ada. Pada saat itu Presiden Obama memberi jawaban kebahagiaannya adalah memanfaatkan waktu bersama keluarga yang dia cintai dan memiliki integritas, dan hal-hal yang dilakukan setiap harinya dapat memberikan manfaat bagi sekitarnya," ujar Rida seperti dilansir laman UGM, Kamis (8/5/2014).

Peserta YSEALI 2014 berasal dari anggota U.S. Exchange Alumni, organisasi alumni program beasiswa dari U.S. Department of State. Rida sendiri merupakan alumnus program beasiswa Study of the U.S. Institute (SUSI) Global Environmental Issues tahun 2013. 

Mengusung tema "Ideas into Action", ke-103 peserta YSEALI merumuskan gagasan kreatif dalam mengurangi berbagai masalah di ASEAN. Mereka menitikberatkan pembahasan pada isu: education, environment, civic engagement, and economic development.

Para peserta YSEALI masuk ke dalam topik-topik sesuai dengan latar belakang masing-masing. Tidak hanya berkumpul, mereka juga berkompetisi secara berkelompok untuk meraih hibah program pemberdayaan masyarakat dari U.S. Department of State. Tim beranggotakan enam orang dari berbagai negara itu dibimbing satu orang pakar.

"Seperti dalam sambutan Presiden Obama, AS saat ini fokus pada regional ASEAN baik ditinjau dari aspek ekonomi, budaya, dan sosial. AS percaya ASEAN akan menjadi the world’s fastest growing region dalam lima tahun ke depan," papar Rida.

sumber: Okezone.com

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More