TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Sutradara Hanung Bramantyo (38) mengaku heran akan keputusan Lembaga Sensor Film (LSF), mengapa film Noah
tak lolos sensor sehingga tidak bisa diputar di gedung-gedung bioskop
Tanah Air, sedangkan film-film lain yang menurut Hanung seronok dan
norak malah lolos sensor.
"Ini keputusan kontroversial, mengingat banyak film yang diloloskan sensor oleh LSF sebelum film Noah.
Lihat film horor, ya Anda tahu lah, ada Sasha Grey (mantan bintang film
porno dari AS), misalnya," kata sutradara film-film kontroversial Perempuan Berkalung Sorban, ?, Sang Pencerah, dan Cinta tapi Beda ini dalam wawancara singkat oleh Kompas.com di Pondok Indah Mall 2, Jakarta Selatan, Kamis (27/3/2014).
"Kalau horor diloloskan, kenapa Noah enggak?" sambungnya.
"Kenapa film yang lain, yang seronok, norak, diloloskan? Sangat tidak
elegan," imbuh suami artis peran Zaskia Adya Mecca ini.
Menurut Hanung pula, karena Noah dilarang diputar di gedung-gedung bioskop Tanah Air, masyarakat jadi penasaran untuk tetap menontonnya dengan cara lain.
Pada Senin (24/3/2014), dalam wawancara per telepon oleh Kompas.com,
Ketua LSF Mukhlis Paeni menyatakan bahwa lembaga yang dipimpinnya tak
mengizinkan Noah dipertontonkan di Indonesia karena tidak lolos sensor.
Keputusan itu dikeluarkan oleh LSF pada Jumat (21/3/2014).
Menurut Mukhlis, isi film yang dibintangi oleh aktor Rusell Crowe
tersebut dinilai oleh sejumlah pihak tak sesuai dengan apa yang ada
dalam Al Quran dan Alkitab.
"Kontennya tidak sesuai dengan kisah yang ada di Al Quran, di Alkitab juga tidak sesuai," terang Mukhlis.
Mukhlis melanjutkan, keputusan yang diambil oleh lembaganya atas film tersebut bertujuan mencegah timbulnya kontroversi.(*)
0 komentar:
Posting Komentar