JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
terharu mendengar testimoni salah seorang penerima bidikmisi. Bahkan
beliau tampak meneteskan air mata saat mendengarkan kisah perjalanan
mahasiswa penerima bidikmisi itu.
"Mendengar testimoni dan menyaksikan tayangan bidikmisi tadi saya merasa terharu karena itu yang saya rasakan," ujar SBY, dalam Silaturahim Nasional Bidikmisi 2014, di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (27/2/2014).
Dia
mengungkapkan, penghasilan sang ayah yang kala itu berpangkat letnan
tidak cukup untuk membiayai kuliahnya. Bukan satu-satunya, mayoritas
sahabat SBY di Pacitan juga tidak dapat melanjutkan pendidikan perguruan
tinggi lantaran ketiadaan biaya.
"Pacitan kota kecil yang
terisolasi dan penuh ketertinggalan sehingga banyak saudara yang belum
mampu. Padahal, setelah melewati SMA, kami punya cita-cita meneruskan ke
perguruan tinggi. Rasanya bangga bisa menjadi mahasiswa di Universitas
Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya,
atau Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, maupun PTN
terbaik lainnya," paparnya.
Walaupun tidak semua teman sebayanya
bisa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, SBY menjadi salah
seorang pelajar yang beruntung. tidak semua teman-temannya bisa
melanjutkan. Melalui pendidikan militer yang diikutinya, dia berhasil
mewujudkan mimpinya mengenyam pendidikan di bangku kuliah.
Oleh
karena itu, dia berharap, seluruh mahasiswa penerima bidikmisi bisa
memanfaatkan kesempatan mereka dengan baik serta berkontribusi untuk
kemajuan bangsa.
"Saya ingin para mahasiswa pada saatnya nanti
jika punya kemampuan untuk mengubah jalannya sejarah, maka bayarlah
negara dengan memerangi kemiskinan. Dengan cara itu lah, kita bisa
mencapai Indonesia yang maju dan sejahtera. Selamat berjuang dan
belajar, sukses untuk semuanya," imbuh SBY. (ade)
0 komentar:
Posting Komentar