Yogyakarta - Wisuda merupakan prosesi terakhir dari
kehidupan perkuliahan. Meski demikian, bukan berarti proses belajar bagi
wisudawan tersebut telah berakhir. Sebab, pembelajaran bagi seorang
mahasiswa harus dilakukan seumur hidup.
Pendapat itu yang disampaikan Mifta Damai Riyaningtyas selaku perwakilan
mahasiswa dalam wisuda Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) periode
Februari 2014, akhir pekan lalu. Mahasiswa jurusan Administrasi Negara
itu mengungkap, para wisudawan harus terus belajar sepanjang hayat.
"Akhir pembelajaran di kampus bukan menjadikan untuk berhenti belajar,
karena para wisudawan merupakan manusia pembelajar yang terus belajar
seumur hidup. Semoga ilmu yang didapatkan bisa menjadi bekal yang
bermanfaat untuk mengabdi dan berkontribusi untuk Indonesia,” imbuh
Mifta, seperti dinukil dari laman UNY, Selasa (4/3/2014).
Prosesi wisuda tersebut diikuti oleh 1.250 mahasiswa yang berasal dari
jenjang D-3 hingga S-3. Dalam kesempatan itu, sebanyak 191 mahasiswa
dinyatakan cumlaude. Mereka terdiri atas 28 mahasiswa Program
Pascasarjana, 36 mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), 21 mahasiswa
FMIPA, 31 mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), 12 mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial (FIS), 26 mahasiswa Fakultas Teknik (FT), 13
mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), dan 24 mahasiswa Fakultas
Ekonomi (FE).
Adapun nilai tertinggi wisudawan diraih oleh Bambang Endroyo dari
program studi S-3 Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Dia meraih gelar
doktor dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,78.
Kemudian pada jenjang S-2, penyandang nilai tertinggi jatuh pada Natalia
Ika Prasetyo Kurniawati. Dia meraih gelar master bidang Linguistik
Terapan dengan nilai IPK 3,92.
Di tingkat sarjana, Mifta Damai Riyaningtyas yang didapuk sebagai
perwakilan mahasiswa untuk memberikan sambutan juga dinobatkan sebagai
wisudawan S-1 dengan nilai tertinggi, yakni 3,86. Terakhir pada program
D-3, peraih nilai tertinggi ialah Danang Wiji Listyanto. Jebolan program
studi Teknik Otomotif itu lulus dengan IPK 3,52.
Beralih ke lulusan tercepat jenjang S-3 diraih oleh Dr. Zaenal Fanani
jurusan Penelitian dan Evaluasi Pendidikan dengan waktu tiga tahun tiga
bulan. Di tingkat S-2, terdapat Melly Handayani yang meraih gelar master
bidang Lingustik Terapan dalam waktu dua tahun dua bulan.
Predikat serupa di jenjang sarjana diraih oleh Deby Febriyan Eprilianto
dari program studi Administrasi Negara yang menamatkan studi dalam tiga
tahun empat bulan. Sementara di program diploma, predikat lulusan
tercepat jatuh pada Edwin Pranata dari jurusan Teknik Elektro dengan
lama studi tiga tahun tiga bulan.
Lulusan S-3 termuda dalam wisuda kali itu disandang oleh Dr. Guntur dari
jurusan Penelitian dan Evaluasi Pendidikan yang lulus dalam usia 32
tahun enam bulan. Di tingkat S-2, predikat tersebut jatuh pada Dian Ida
Lestari yang meraih gelar master dalam Pendidikan Sains di usia 25 tahun
satu bulan.
Sementara itu, lulusan tercepat pada jenjang S-1 disandang oleh Korina
Wulandari dari program studi Ilmu Keolahragaan dengan usia 20 tahun
delapan bulan. Sedangkan di program diploma, predikat tersebut jatuh
pada Meliana Eka Wardana dari jurusan Teknik Rias dan Kecantikan pada
usia 20 tahun 10 bulan.
Tidak hanya itu, pada kesempatan tersebut juga terdapat tujuh mahasiswa
penerima Bidikmisi UNY yang menamatkan studi S-1 kurang dari 3,5 tahun.
Mereka adalah Deby Febriyan Eprilianto, Suhartini, Evita Rahayu, Rina
Susilowati, Dwi Roni, Sri Maida Astuti, dan Ginanjar Winar Putra.
(rhs)
0 komentar:
Posting Komentar