Jumat, 14 Maret 2014

PPG di Mata Mahasiswa PGSD UNY

Perdebatan demi perdebatan mengenai kebijakan pemerintah terkait Pendidikan Profesi Guru (PPG) terus bergulir. Perdebatan ini tidak hanya terjadi di kalangan pemerintah yang bergerak dalam bidang pendidikan. Permasalahan ini juga mengorek bantahan-bantahan dari ormas, mahasiswa, dan pihak-pihak yang lain.
Perbincangan di kalangan mahasiswa PGSD mulai mencuat dikarenakan adanya perasaan diperlakukan tidak adil. Perasaan prihatin di lontarkan oleh salah satu mahasiswa PGSD UNY angkatan 2011 dengan adanya kebijakan ini. Mahasiswa dengan basic pendidikan disamakan dengan mahasiswa basic non-kependidikan atau ilmu murni. Pertanyaan yang muncul adalah “Apakah kami disamakan dengan mereka? Kami diajarkan untuk mengajar dan mendidik selama 4 tahun. Bagaimana dengan mereka?”.
Keterkejutan tak luput dari mahasiswa PGSD angkatan 2013 dan mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi. Akankah PPG juga termasuk dalam pembiayaan bidikmisi? Bagaimana nasib mahasiswa yang kurang mampu jika bidikmisi tidak mencakupnya?

Harapan dari para mahasiswa dengan basic  pendidikan UNY tertumpu pada Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FIP UNY. Harapan untuk memperjuangkan suara mereka, serta harapan basic pendidikan tidak hanya sekadar embel-embel belaka tetapi adalah nyata. (Fawzia Aswin Hadits, Mahasiswa PGSD UNY)

sumber: Mikafip.com

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More